
TUGUJOGJA – Suasana proyek pembangunan ruko di Dusun Gatak, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Sabtu 19 Juli 2025 siang mendadak berubah mencekam.
Seorang pekerja bangunan bernama Suwandi (44), warga Jasem, Srimulyo, Piyungan, ditemukan meninggal dunia di dalam lubang sedalam 160 cm yang sedang ia gali untuk pondasi cakar ayam.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menjelaskan peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Suwandi bersama dua rekannya sudah bekerja di proyek tersebut selama empat hari.
“Korban bersama saksi 1 dan saksi 2 mulai bekerja sejak pukul 08.00 WIB pagi itu. Saat istirahat siang, korban masih sempat makan dan istirahat seperti biasa,” kata Jeffry.
Namun, sekitar pukul 15.00 WIB, saat saksi 1 melintas di sekitar lubang, ia melihat Suwandi duduk diam di dasar lubang sedalam 160 cm itu. Saksi 1 awalnya mengira Suwandi hanya beristirahat sejenak. Namun ketika dipanggil, Suwandi tak merespons.
“Saksi 1 lalu memanggil saksi 2 untuk bersama-sama memastikan kondisi korban. Mereka berdua turun mendekat dan mencoba mengguncang tubuh korban, tetapi korban sudah tidak bergerak sama sekali,” ungkap Jeffry.
Pemeriksaan Medis dan Pernyataan Keluarga
Keduanya panik. Mereka langsung menghubungi Polsek Kasihan untuk meminta bantuan. Tak berselang lama, Tim Inafis Polres Bantul dan petugas medis dari Puskesmas Kasihan I tiba di lokasi kejadian untuk memeriksa kondisi Suwandi.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan korban meninggal diperkirakan kurang dari tiga jam sebelum ditemukan. Tangannya sudah kaku sebagian, matanya melebar total, dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan di tubuh korban,” tegas Jeffry.
Saudara korban yang berada di lokasi kemudian mengungkapkan bahwa Suwandi sempat mengeluh pusing kepada istrinya pada malam sebelumnya. Selain itu, korban juga memiliki riwayat penyakit gula yang sudah lama dideritanya.
“Pihak keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menyalahkan pihak mana pun,” imbuh Jeffry.
Jenazah Suwandi kemudian dibawa pulang ke rumah duka di Piyungan, Bantul, untuk dimakamkan. Rekan-rekannya di proyek tampak syok dan terpukul. Mereka tidak menyangka Suwandi yang pagi harinya masih terlihat sehat, siangnya harus menghembuskan napas terakhir di lubang yang justru ia gali sendiri.