
TUGUJOGJA – SMK Negeri 1 Wonosari mencetak sejarah gemilang dengan menjadi sekolah paling berprestasi di tingkat nasional.
Berdasarkan data Pusat Prestasi Nasional (Pusprenas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT), SMKN 1 Wonosari berhasil meraih peringkat pertama nasional dengan koleksi 74 medali dari berbagai ajang kompetisi siswa.
Sekolah kejuruan yang berlokasi di Kabupaten Gunungkidul, DIY ini berhasil mengungguli sekolah-sekolah unggulan lain, seperti SMK Swasta Telkom Sandhy Putra Jakarta (67 medali), SMK Telkom Sidoarjo (52 medali), SMKN 1 Bontang (50 medali), dan SMKN 1 Batam (49 medali).
Lonjakan Prestasi SMKN 1 Wonosari
Dari total raihan medali tersebut, 56 di antaranya berasal dari bidang riset dan inovasi. Ini menandakan dominasi SMKN 1 Wonosari dalam pengembangan ide-ide kreatif dan solutif.
Tak hanya itu, siswa-siswa sekolah ini juga sukses menorehkan tiga prestasi di bidang olahraga serta satu prestasi di bidang seni budaya. Hal ini menunjukkan keberagaman talenta para siswa.
Prestasi luar biasa ini tak datang begitu saja. Dalam empat tahun terakhir, SMKN 1 Wonosari menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2021, sekolah ini hanya mencatat satu prestasi.
Jumlah itu meningkat menjadi dua prestasi pada 2022, melonjak ke 14 prestasi pada 2023, dan meroket menjadi 48 prestasi sepanjang 2024. Kombinasi kerja keras, sistem pembinaan yang matang, dan semangat para siswa menjadi kunci dari pencapaian ini.
Peran Besar Siswa dan Guru Pembimbing
Kepala SMKN 1 Wonosari, Muh Rokhis, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang berhasil para siswa. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama seluruh elemen sekolah, termasuk siswa, guru, orang tua, serta Komite Sekolah.
“Alhamdulillah atas prestasi yang diraih para siswa. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga sekolah, para siswa, para guru dan karyawan, serta para orang tua siswa dan Komite Sekolah atas kerjasama dan dukungannya selama ini,” ungkap Rokhis, Senin (7/7/2025).
Lebih lanjut, Rokhis menjelaskan bahwa ide-ide inovatif yang menghantarkan ke panggung prestasi nasional sebagian besar datang dari inisiatif siswa sendiri. Peran guru pembimbing adalah mengarahkan, memberi masukan, serta memfasilitasi proses pembelajaran hingga presentasi akhir.
“Ide awal muncul dari siswa yang punya rencana inovasi. Ide disampaikan kepada guru pembimbing, dan kami ada tiga guru pembimbing yang mengawal hal itu. Kemudian siswa membuat proposal, dibimbing, dan diakhiri dengan presentasi siswa di depan guru pembimbing,” paparnya.
Rokhis menyampaikan harapannya agar semangat berprestasi ini terus terpelihara. Ia yakin, dengan kolaborasi yang kuat antara siswa dan semua pihak di sekolah, SMKN 1 Wonosari akan terus menjadi pionir dalam mencetak generasi muda yang unggul di tingkat nasional maupun internasional.
“Semoga ke depan prestasi-prestasi siswa dapat terus diraih, sehingga SMKN 1 Wonosari tetap tak henti ukir prestasi,” pungkasnya.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa sekolah vokasi mampu bersaing di panggung nasional tidak hanya dalam keterampilan teknis, tetapi juga dalam bidang akademik, seni, dan olahraga. SMKN 1 Wonosari kini menjadi simbol kebangkitan SMK di Indonesia sebagai pusat talenta dan inovasi anak bangsa.***