
TUGUJOGJA – Komunitas Berbagi Beras (KBB) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kulon Progo berhasil melaksanakan program bedah rumah bagi Tri Anjarsih, seorang janda dengan tiga anak yang tinggal di RT 35 RW 18, Clumprit, Gerbangsari, Samigaluh.
Tim KBB dan BAZNAS Kulon Progo memilih rumah Tri Anjarsih karena kondisinya yang sangat memprihatinkan. Rumah tersebut berdinding anyaman bambu yang sudah rusak, berlantaikan tanah, serta tidak memiliki kamar mandi yang layak karena tidak berdinding.
KBB menyalurkan dana sebesar Rp 14,8 juta, sementara BAZNAS Kulon Progo memberikan dukungan senilai Rp 20 juta untuk merealisasikan pembangunan rumah layak huni tersebut.
Masyarakat Pedukuhan Clumprit juga memberikan kontribusi besar dengan bergotong royong menyediakan tenaga dalam proses pembangunan.
Wujud Gotong Royong dan Kepedulian Sosial
Warga tiga RT secara aktif mengangkut material bangunan melewati jalan setapak dan medan menanjak menuju lokasi rumah. Ibu-ibu dasawisma turut menyumbangkan makanan untuk para pekerja dan relawan, menciptakan suasana solidaritas yang hangat.
Pada acara peletakan batu pertama, sejumlah tokoh hadir dan memberikan dukungan langsung. Di antaranya Penanggung Jawab Sumbing (Dukuh Clumprit), Ketua RT Ahmad Nurcahyo, Sekretaris Tedy Dwi S, Bendahara Setyo Raharjo, Lurah Saronto BA, Camat Samigaluh Suryantoro S.IP, Pendamping PKH Ika Nurhayani, serta tokoh agama Rois Muhyidin.
Zaenuri, Ketua Komunitas Berbagi Beras, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa program bedah rumah ini merupakan bagian dari pendampingan KBB terhadap penerima manfaat sedekah beras bulanan.
“Ibu Tri Anjarsih adalah salah satu penerima beras rutin kami. Ketika kami tahu kondisi rumahnya sangat tidak layak, kami memutuskan untuk membantunya mendapatkan tempat tinggal yang lebih aman dan nyaman,” ungkapnya.
Program bedah rumah ini berhasil memberikan perubahan nyata bagi kehidupan Ibu Tri Anjarsih dan anak-anaknya. Kini, mereka bisa tinggal di rumah yang layak, terlindungi dari cuaca, dan lebih sehat untuk ditinggali.
Inisiatif ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara komunitas, lembaga zakat, dan masyarakat mampu mewujudkan perubahan besar dari tindakan sederhana.
Semangat gotong royong dan kepedulian sosial menjadi kunci sukses program yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain.***