
Ada layanan KB gratis di Pasar Beringharjo setiap hari Selasa yang bisa diakses warga dan pedagang di Kota Yogyakarta. Layanan ini diadakan tepatnya di Klinik Kesehatan Pasar Beringharjo lantai 3. Program ini dibuka mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WIB dan dikhususkan bagi Pasangan Usia Subur (PUS), terutama para pedagang yang kesulitan meninggalkan lapak untuk mengakses fasilitas kesehatan di luar pasar.
Inisiatif ini merupakan bagian dari Gerakan Serentak dan Melestarikan Kesertaan Keluarga Berencana (Gertak KB) yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta.
“Para pedagang kebanyakan tidak bisa berlama-lama meninggalkan lapak, jadi seminggu sekali kami dekatkan layanan KB gratis bagi perempuan dan laki-laki PUS usia di bawah 49 tahun di Klinik Kesehatan Pasar Beringharjo Lantai 3. Harapannya masyarakat sekitar juga bisa mengakses termasuk pekerja di pasar modern. Selain itu akan ada juga layanan menggunakan mobil keliling,” jelas Kepala DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Retnaningtyas, Jumat (9/5/2025).
Retnaningtyas menambahkan bahwa meskipun tingkat pertumbuhan penduduk di Yogyakarta relatif rendah, yakni 1,65 persen, program KB tetap penting untuk terus dijalankan guna memberikan edukasi yang komprehensif.
“Angka pertumbuhan penduduk di Kota Yogya ada di angka 1,65 persen, idealnya 2,1 persen. Tapi bukan berarti ketika pertumbuhan penduduk rendah, kami tidak melaksanakan pelayanan KB. Sebab KB tidak semata mencegah kelahiran, tapi bagaimana edukasi agar kelahiran terjadi di saat yang tepat, tidak terlalu muda atau tua, tidak terlalu banyak dan mengatur jarak kelahiran,” katanya.
Program Gertak KB juga merupakan bagian dari strategi “Quick Win” yang terus dikembangkan untuk memperluas cakupan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, khususnya di pusat-pusat keramaian seperti pasar tradisional.
Selain layanan di Pasar Beringharjo, DP3AP2KB juga bekerja sama dengan 16 puskesmas, berbagai rumah sakit, dan klinik di Yogyakarta untuk menyediakan layanan KB gratis setiap hari. Bagi akseptor yang memilih Metode Operasi Pria (MOP), bahkan akan diberikan kompensasi biaya hidup sebesar Rp1 juta.
“Faskes yang bekerja sama selain Puskesmas ada RSUD Kota Yogya, RS Pramata, RS PKU Muhammadiyah, RS AMC Muhammadiyah, Klinik Firdaus, Klinik Poltekes, PMB Melati, Puri Adisty, RS Bethesda Pusat, RS DKT, Bethesda Lempuyangan Wangi, Klinik Brimedika, Klinik PMI Kota Yogya dan RS Siloam,” imbuhnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, menyebutkan bahwa program Gertak KB merupakan langkah strategis dan terintegrasi untuk menciptakan keluarga berkualitas serta mendukung keseimbangan pertumbuhan penduduk.
“Pelayanan KB yang berkualitas juga menjadi bentuk upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia generasi penerus, secara terencana, aman dan terjaga kesehatannya, secara jasmani maupun rohani,” ujarnya.
Salah satu penerima layanan, Maharani Ulfa (25), mengaku memilih KB implan karena telah memiliki dua anak. Ia mendapatkan informasi layanan dari kader posyandu dan bidan puskesmas.
“Saran dari kader posyandu dan bidan puskesmas juga seperti itu, kemudian dapat info layanan KB gratis ini juga dari mereka. Semoga lancar dan aman, ini juga jadi tujuan bersama ya untuk mengendalikan kelahiran,” katanya.