
Salat Idulfitri 1446 Hijriah menjadi momen refleksi dan introspeksi bagi umat Muslim setelah menjalani ibadah di bulan suci Ramadan. Idulfitri bukan sekadar perayaan dengan pakaian baru dan hidangan khas Lebaran, tetapi lebih dari itu, merupakan kesempatan untuk merayakan pencapaian spiritual serta memperbaiki hubungan dengan sesama.
Salat Idulfitri 1446H di Masjid Al-Jihad Pelem Kidul, Baturetno, Bantul, dihadiri oleh ratusan jamaah yang khusyuk dalam menjalankan ibadah. Dengan gema takbir yang berkumandang, suasana Idulfitri semakin terasa sakral dan penuh makna, mengingatkan umat Islam akan pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Imam dan khatib salat Idulfitri, Ustaz Iman Alimansyah mengatakan, selama Ramadan, umat Islam telah melaksanakan berbagai ibadah seperti puasa, salat tarawih, dan amal kebajikan lainnya sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
“Melalui ketaatan ini, kita berupaya mendekatkan diri pada Sang Khalik, menguatkan iman, serta memperbaiki hubungan dengan-Nya,” ujar Ustaz Iman di Masjid Al-Jihad, Pelem Kidul, Baturetno, Bantul, Senin (31/3/2025).

Selain memiliki dimensi vertikal dalam memperkuat hubungan dengan Allah, ibadah di bulan Ramadan juga memiliki dimensi horizontal, yaitu mempererat kepedulian sosial. Ramadan mengajarkan umat Muslim untuk berbagi serta merasakan kesulitan yang dialami saudara-saudara yang kurang beruntung.
“Kebersamaan dalam berbagi makanan, berbuka puasa, bersedekah, dan membayar zakat adalah bagian dari nilai ibadah yang mengajarkan kita untuk peduli dengan sesama,” tambahnya.
Momentum Idulfitri juga menjadi saat yang tepat untuk memperbaiki hubungan antarsesama dengan saling memaafkan.
“Saling memaafkan adalah tanda kebesaran hati, sementara meminta maaf menunjukkan ketulusan dan kesungguhan untuk memperbaiki hubungan,” jelas Ustaz Iman.
Dengan semangat Idulfitri, umat Muslim diajak untuk memperkuat hubungan dengan mengedepankan akhlak serta memberikan manfaat bagi orang lain.