
TUGUJOGJA – Menjelang puncak bulan Dzulhijjah, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, salah satunya dengan melaksanakan puasa sunnah Tarwiyah.
Adapun puasa ini akan jatuh pada hari Rabu, tanggal 4 Juni 2025.
Puasa Tarwiyah juga merupakan bagian dari amalan yang dianjurkan menjelang Hari Raya Idul Adha dan memiliki banyak keutamaan.
Meskipun termasuk puasa sunnah, ibadah ini tetap memerlukan niat yang jelas sebagai bentuk kesungguhan dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Untuk itu, berikut adalah bacaan niat puasa Tarwiyah, termasuk alternatif niat bagi yang lupa membacanya di malam hari, tata cara pelaksanaan, hingga hikmah yang bisa diperoleh dari puasa ini.
Apa Itu Puasa Tarwiyah?
Puasa Tarwiyah dilaksanakan setiap tanggal 8 Dzulhijjah, atau sehari sebelum puasa Arafah.
Adapun puasa tersebut merupakan salah satu yang dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dan bagi umat Islam yang tidak menunaikan ibadah haji, puasa Tarwiyah menjadi salah satu sarana untuk memperbanyak amal ibadah.
Bacaan Niat Puasa Tarwiyah 2025 (Malam Hari)
Seperti halnya puasa lainnya, niat merupakan syarat sah dalam pelaksanaan puasa Tarwiyah.
Niat puasa ini bisa dilakukan pada malam hari, sejak matahari terbenam hingga sebelum fajar menyingsing.
Berikut ini adalah lafal niat puasa Tarwiyah yang dibaca malam hari:
Niat Puasa Tarwiyah Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta‘âlâ.”
Niat Jika Lupa Membaca pada Malam Hari
Dalam kondisi tertentu, seseorang bisa saja lupa mengucapkan niat puasa pada malam hari.
Islam memberikan kemudahan dalam hal ini.
Bagi mereka yang belum makan, minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak fajar, masih diperbolehkan untuk berniat di siang hari, asalkan dilakukan sebelum waktu zuhur.
Niat Puasa Tarwiyah Siang Hari (Jika Lupa)
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta‘âlâ.”
Tata Cara Melaksanakan Puasa Tarwiyah
Tidak ada perbedaan mendasar antara puasa Tarwiyah dengan puasa sunnah lainnya.
Berikut tata cara pelaksanaan puasa Tarwiyah:
- Berniat terlebih dahulu pada malam hari atau siang hari jika lupa.
- Menahan diri dari makan, minum, dan semua hal yang membatalkan puasa, dimulai sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.
- Berbuka puasa tepat waktu saat adzan Maghrib berkumandang, dengan mendahulukan kurma atau air putih sesuai sunnah Rasulullah.
- Disunnahkan juga memperbanyak doa, dzikir, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak sedekah selama menjalankan puasa Tarwiyah, agar pahala yang diraih semakin besar.
Keutamaan dan Hikmah Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah tidak hanya memberikan manfaat spiritual, tetapi juga memberikan berbagai keutamaan luar biasa yang telah dijelaskan oleh para ulama. Beberapa di antaranya adalah:
- Pahala yang berlipat ganda sebagai bentuk amal di bulan Dzulhijjah, bulan yang sangat dimuliakan oleh Allah.
- Menghapus dosa-dosa selama satu tahun sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat hadits yang berbicara tentang keutamaan puasa di hari-hari utama menjelang Idul Adha.
- Meningkatkan ketakwaan, karena menahan hawa nafsu di hari-hari istimewa memberi pelajaran tentang kesabaran dan keikhlasan.
Dengan dilaksanakannya puasa Tarwiyah pada 4 Juni 2025, umat Islam di seluruh dunia diajak untuk memperbanyak amal kebaikan menjelang Hari Raya Idul Adha.
Jadi, jangan lupa untuk membaca niat puasa di malam hari, dan jika lupa, ada pula niat yang bisa dibaca di siang hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.***