
TUGUJOGJA – Idul Adha merupakan salah satu dari dua hari raya besar umat Islam yang sangat istimewa.
Selain sebagai Hari Raya Kurban, Idul Adha juga merupakan momen untuk meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dalam menjalankan perintah Allah.
Ibadah yang menjadi ciri khas hari ini adalah penyembelihan hewan kurban dan pelaksanaan Sholat Id.
Sholat Idul Adha disyariatkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, untuk mendatangi tempat pelaksanaan sholat secara berjamaah.
Kesempurnaan Sholat Idul Adha
Terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum melaksanakan sholat Id agar ibadah menjadi lebih sempurna dan bernilai pahala di sisi Allah. Berikut adalah sunnah-sunnah tersebut:
1. Mandi Sebelum Sholat
Para muslimin hendaknya mandi sebelum berangkat menuju tempat pelaksanaan sholat Id. Hal ini sebagaimana kebiasaan para sahabat dan salafus shalih.
Meskipun tidak ada hadits shahih yang secara eksplisit menyebutkan mandi untuk Sholat Id, para ulama menyamakannya dengan mandi pada hari Jumat karena keduanya adalah momen berkumpulnya kaum muslimin.
Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Disunnahkan untuk mandi pada hari Id sebagaimana halnya mandi pada hari Jumat.”
(Al-Majmu’, 5/6)
2. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian
Memakai pakaian terbaik yang dimiliki juga merupakan sunnah. Bukan harus baru tetapi juga menggunakan wewangian (bagi laki-laki) sebagai bentuk memuliakan hari raya. Ini berdasarkan hadits dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma:
“Umar mengambil jubah dari sutra yang dijual di pasar dan membawanya kepada Rasulullah ﷺ seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, belilah ini dan berhiaslah dengannya pada hari raya dan ketika menerima delegasi.’”
(HR. Bukhari no. 948)
Meski akhirnya Rasulullah tidak memakainya karena berbahan sutra, hadits ini menunjukkan disyariatkannya berhias dan berpakaian indah pada hari raya.
3. Tidak Makan Sebelum Sholat Idul Adha
Berbeda dengan Sholat Idul Fitri, pada Idul Adha disunnahkan tidak makan terlebih dahulu sebelum sholat. Hal ini karena Rasulullah baru makan setelah menyembelih hewan kurban.
Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu,
“Nabi ﷺ tidak keluar pada hari Idul Fitri sampai beliau makan, dan beliau tidak makan pada hari Idul Adha sampai beliau kembali (dari sholat), lalu makan dari hasil kurbannya.”
(HR. Tirmidzi no. 542, hasan)
4. Berjalan Menuju Tempat Sholat
Dianjurkan berjalan kaki menuju tempat pelaksanaan Sholat Id, jika memungkinkan, sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah.
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu:
“Termasuk sunnah pada hari raya adalah berjalan kaki menuju tempat sholat.”
(HR. Tirmidzi no. 530)
Jika memungkinkan, juga disunnahkan pulang lewat jalan yang berbeda dari jalan saat berangkat, sebagaimana hadits:
“Adalah Nabi ﷺ keluar menuju Sholat Id melalui satu jalan dan kembali melalui jalan yang lain.”
(HR. Bukhari no. 986)
5. Memperbanyak Takbir
Salah satu sunnah paling utama sebelum Sholat Idul Adha adalah memperbanyak takbir sejak malam Idul Adha hingga hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), terutama saat menuju tempat sholat. Takbir ini menunjukkan syukur dan pengagungan kepada Allah.
Allah berfirman:
“…dan supaya kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu…”
(QS. Al-Baqarah: 185)
Meskipun ayat ini turun dalam konteks puasa Ramadan, para ulama meng-qiyas-kan maknanya juga pada momen hari raya sebagai bentuk syukur.
Menjalankan sunnah-sunnah sebelum Sholat Idul Adha merupakan wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan upaya memperindah ibadah. Semoga dengan mengamalkannya, Allah menerima amal kita dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa.***