
TUGUJOGJA – Peringatan Milad ke-63 Wanita Islam yang berlangsung di Bangsal Sewoko Projo berlangsung penuh khidmat dan semarak.
Mengusung tema Penguatan Keimanan dan Kepemimpinan Muslimah Menuju Wanita Islam yang Bermartabat dan Bermanfaat bagi Umat, acara ini menjadi ajang refleksi dan penguatan peran strategis perempuan muslim dalam membangun peradaban bangsa.
Sambutan Ketua Panitia
Dihadiri oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, serta ratusan anggota dan pengurus Wanita Islam se-Kabupaten Gunungkidul, peringatan milad kali ini tak sekadar menjadi selebrasi, namun juga menjadi ruang konsolidasi nilai, visi, dan semangat keumatan.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Ibu Suwarni menyampaikan bahwa peringatan ini adalah bentuk nyata kontribusi muslimah dalam menguatkan nilai keimanan, kepemimpinan, serta tanggung jawab sosial.
“Milad ini bukan hanya ajang syiar, tetapi juga momentum memperkuat peran muslimah dalam membangun peradaban yang berlandaskan akhlak dan nilai-nilai Islam,” ungkapnya penuh semangat.
Rangkaian Acara Milad ke-63 Wanita Islam
Rangkaian acara Milad ke-63 bermula sejak pagi hari dengan Pawai Syiar Wanita Islam. Kegiatan melibatkan seluruh Pimpinan Cabang (PC) se-Kabupaten Gunungkidul. Pawai berlangsung dari pukul 07.30 hingga 09.00 WIB.
Rutenya mengelilingi pusat kota, menampilkan nuansa islami dan semangat persatuan yang menggugah perhatian masyarakat.
Kegiatan berlanjut dengan Pengajian Akbar, menghadirkan dua tokoh perempuan inspiratif, yakni Hj. R.Ay. Sitoresmi Prabuningrat dan Hj. Yanik Suryani. Keduanya menekankan pentingnya keteladanan, ilmu, dan peran aktif muslimah dalam keluarga, organisasi, dan masyarakat luas.
Ketua PD Wanita Islam Gunungkidul, Ibu Siti Sudiyah, menegaskan bahwa organisasi ini akan terus berupaya menjadi mitra strategis pemerintah dalam pemberdayaan perempuan.
Ia juga menyinggung tantangan internal terkait pembentukan dua kapanewon baru, Wonosari dan Paliyan, yang sempat tertunda akibat pandemi.
“Kami optimis, dengan semangat kebersamaan dan iman yang kokoh, pengurus di semua level siap menjalankan peran untuk kemajuan umat,” tegasnya.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, memberikan apresiasi atas kiprah Wanita Islam selama lebih dari enam dekade.
“Di usia yang ke-63 ini, Wanita Islam telah membuktikan bahwa perempuan bukan hanya pendamping, tetapi penggerak perubahan. Kontribusi organisasi ini sangat penting dalam menjaga nilai-nilai agama dan membangun masyarakat yang berkualitas,” katanya.
Mengutip Bung Karno, ia menegaskan, “Tiada masyarakat manusia dapat berkemajuan jika laki-laki dan perempuan tidak saling mendukung.”
Dalam konteks ini, menurutnya, Wanita Islam memiliki peran penting dalam menyinergikan nilai keislaman dengan gerakan sosial dan pembangunan daerah.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan melalui kolaborasi program kerja dan fasilitasi kegiatan keorganisasian.
“Mari jadikan Milad ke-63 ini sebagai titik tolak penguatan peran perempuan muslim dalam mewujudkan Gunungkidul Raya yang Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban,” pungkasnya.
Peringatan Milad ini menjadi pengingat bahwa kontribusi muslimah tidak boleh dipandang sebelah mata. Mereka adalah pilar peradaban yang harus terus diberdayakan agar mampu membawa cahaya bagi umat, bangsa, dan dunia. (ef linangkung)