
TUGUJOGJA– Memperingati Hari Kartini tahun ini, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengajak para perempuan untuk berani bermimpi dan menghadapi tantangan zaman dengan semangat R.A. Kartini.
Menurutnya, meskipun perempuan Indonesia kini memiliki lebih banyak kesempatan, masih ada sejumlah tantangan besar, salah satunya adalah pengaruh adat ketimuran yang membentuk batasan dalam peran publik perempuan.
Tantangan Perempuan Indonesia
“Seperti pesan dari ibu batik saya juga, perempuan jangan takut bermimpi. Kita harus bisa mengisi kemerdekaan ini seperti spiritnya R.A. Kartini yang sejak lahir di tahun 1879 sudah memiliki pemikiran progresif dan revolusioner,” ujar Endah dalam wawancaranya.
Ia menekankan, perempuan Gunungkidul tidak kalah hebat dari perempuan di daerah lain. Dengan potensi daerah dan kemajuan teknologi, perempuan masa kini bisa menyesuaikan semangat zaman sesuai keahlian dan pendidikannya.
Namun begitu, Bupati Endah menyebutkan bahwa masih ada tiga tantangan besar bagi perempuan Indonesia saat ini.
- Adat ketimuran yang sering kali menjadi batas tak kasat mata dalam ruang gerak perempuan.
- Kurangnya rasa percaya diri, di mana masih banyak perempuan merasa tidak bisa menyaingi laki-laki.
- Political will yang rendah, bukan dalam konteks partai politik, tetapi dalam kemauan untuk berani bersaing dan tampil di ruang publik.
“Perempuan sering dibebani peran ganda—sebagai istri, sebagai ibu. Belum lagi kalau ada kegiatan malam, kadang sungkan dengan pasangan. Ini semua membuat banyak perempuan merasa enggan untuk maju,” jelasnya.
Endah juga menyinggung pentingnya edukasi politik bagi perempuan, agar mereka tidak lagi takut dengan dunia politik atau ruang publik yang sering dianggap keras.
Ia menekankan perlunya perempuan menjadi mandiri, memiliki cita-cita, dan mampu berkontribusi dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan budaya.
“Kami sudah berdiskusi untuk mendorong seni dan budaya di Gunungkidul masuk ke sektor industri kreatif. Perempuan pelaku seni bisa mendapat nilai ekonomi, tidak hanya sekadar menyalurkan hobi. Ini akan menjadi bagian dari penguatan ekonomi daerah,” paparnya.
Endah menyebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga terus mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Gender sebagai bagian dari agenda pembangunan daerah.
“Statistik gender menjadi perhatian kami. Kami terus evaluasi dan bahas agar perempuan Gunungkidul semakin berdaya,” pungkasnya. (ef linangkung)