
Peristiwa tragis terjadi di Bendungan Kronggahan, Sungai Bedog, Tlogoadi, Mlati, Sleman. Dua anak, SR (kelas 2 SD) asal Bangkalan, Madura, dan DRG (kelas 5 SD) asal Sidoarum, Godean, tenggelam saat berenang di lokasi tersebut.
Kejadian bermula saat korban meminta izin untuk berenang di bendungan Kronggahan Kali Bedog, tempat mereka pernah bermain sebelumnya. Setelah tiba di lokasi, SST menunggu dan mengawasi dari atas.
Tak lama setelah mulai berenang, saksi 1 memberitahu SST bahwa SR dan DRG hanyut terbawa arus. Melihat hal itu, SST berusaha menolong, namun karena medan yang cukup sulit, korban SR sudah tidak terlihat ketika ia mencapai sungai. Upaya pencarian pun segera dilakukan, dan SST melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Mlati.
Proses Evakuasi Korban
SR ditemukan dalam kondisi tubuh masih lemas dan mulut berbusa sekitar 100 meter ke arah selatan dari lokasi awal oleh tim relawan gabungan, BPBD Sleman, dan Basarnas Sleman.
“SR ditemukan dalam kondisi tubuh masih lemas dan mulut berbusa sekitar 100 meter ke arah selatan dari lokasi awal berenang,” kata seorang anggota tim relawan gabungan.
Sementara itu, DRG ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di bawah bendungan Kronggahan oleh tim pencari.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka di Dusun Tinom, Sidoarum, Godean. Hasil visum luar dari tim medis Puskesmas Mlati 2 menyatakan bahwa penyebab kematian korban adalah tenggelam.
“Dari hasil visum luar tim medis dari Puskesmas Mlati 2 menyatakan korban sudah meninggal karena tenggelam di air,” jelas Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun.
SR rencananya akan dibawa pulang ke Madura menggunakan ambulans PMI, sedangkan DRG akan dimakamkan di Dusun Tinom.
Pihak keluarga telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak akan menuntut secara hukum. Salamun, membenarkan peristiwa ini dan mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap risiko berenang di sungai atau bendungan yang memiliki arus deras.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak membiarkan anak-anak berenang di lokasi yang berbahaya tanpa pengawasan,” tegas Salamun.