
TUGUJOGJA – Watinah Sunardi, seorang nenek renta yang tinggal sendirian di Padukuhan Pandansari, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, tak pernah menyangka pagi itu akan menjadi awal dari malapetaka.
Ia harus merelakan emas perhiasan puluhan gram dan uang tunai belasan juta rupiah raib digondol pencuri yang menyamar sebagai petugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Peristiwa memilukan itu terjadi pada Rabu, 30 April 20205 pagi, sekitar pukul 07.30 WIB. Dua pria berpakaian rapi tiba-tiba muncul di depan rumah Watinah. Mereka mengaku sebagai petugas DLH dan datang dengan maksud mendata warga terkait pengelolaan sampah.
“Mereka bilang mau mendata warga soal pembayaran sampah dan membagikan tong sampah. Saya percaya saja karena penampilan mereka meyakinkan,” ungkap Watinah dengan suara lirih.
Kedua pria itu bahkan mengatur di mana Watinah harus duduk. Mereka mengajaknya berbincang di kursi depan rumah, membahas rencana pemberian tempat sampah untuk warga Padukuhan Pandansari. Watinah mengikuti instruksi mereka tanpa curiga sedikit pun.
“Mereka lalu tanya-tanya soal kehidupan saya. Saya tinggal sama siapa, anak saya berapa, dan kegiatan saya sehari-hari. Saya jawab saja semua karena saya kira itu bagian dari pendataan,” ujarnya.
Harta Raib, Hati Terkoyak
Setelah cukup lama berbincang, kedua pria itu berpamitan. Namun saat Watinah masuk ke dalam rumah, ia langsung merasa ada yang tidak beres. Ia bergegas menuju kamarnya dan saat membuka lemari, jantungnya serasa berhenti.
“Saya lihat isi lemari sudah acak-acakan. Kalung, gelang, cincin, anting, dan uang saya yang saya simpan di amplop semuanya hilang,” kata Watinah sambil terisak.
Tangis pecah di rumah kecil itu. Watinah berteriak minta tolong kepada tetangga. Dalam kepanikan, ia menyebut kehilangan satu gelang emas seberat 15 gram, satu kalung emas 10 gram, lima cincin emas, sepasang anting, dan uang tunai Rp15 juta.
Warga pun segera berdatangan dan membantu melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
“Saya yakin pelakunya lebih dari dua. Sepertinya ada yang masuk lewat jendela kamar saya yang memang tidak terkunci,” duganya.
Kini, kasus ini tengah diselidiki oleh aparat kepolisian. Sementara itu, Watinah hanya bisa berharap pelaku segera tertangkap dan barang-barang miliknya dapat kembali.
Di tengah usia senja dan kondisi hidup seorang diri, kejadian ini menjadi tamparan pahit yang sulit dilupakan oleh Watinah. Harapan untuk hari tua yang tenang justru berubah menjadi ketakutan dan trauma.***