
TUGUJOGJA – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi menunjukkan peningkatan sejak Sabtu (7/6) hingga Minggu dinihari (8/6). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat puluhan kali guguran lava pijar serta aktivitas seismik yang mengindikasikan suplai magma masih aktif.
BPPTKG melaporkan sebanyak 70 kali guguran lava terjadi sepanjang Sabtu. Guguran ini meluncur hingga jarak maksimum 1.800 meter ke arah barat daya, khususnya menuju alur Kali Bebeng, Kali Sat/Putih, dan Kali Krasak. Secara visual, petugas mengamati 19 kali guguran lava pijar pada periode tersebut.
Selain itu, aktivitas seismik juga cukup intens. Tercatat 128 gempa hybrid (fase banyak) dengan amplitudo antara 2–21 mm dan durasi 7,45 hingga 43,02 detik. Dua gempa tektonik jauh turut terekam dalam periode pengamatan tersebut.
Pada Minggu dinihari (8/6) pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, aktivitas guguran lava pijar masih berlanjut. Tercatat 15 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah Kali Bebeng dan Kali Sat/Putih.
Selain itu, alat pemantau merekam 35 gempa hybrid dan 1 gempa vulkanik dangkal.
Cuaca Cerah, Status Tetap Siaga
Selama periode pengamatan, kondisi cuaca di sekitar Merapi terpantau cerah hingga berawan. Suhu udara berkisar antara 15,9°C hingga 26,3°C.
Asap kawah teramati berwarna putih, bertekanan lemah, berintensitas tipis, dan mencapai ketinggian maksimum 125 meter dari puncak.
Hingga saat ini, status Gunung Merapi tetap di Level III (Siaga). Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di wilayah yang berpotensi bahaya.
Wilayah Potensi Bahaya
BPPTKG menetapkan zona rawan bahaya sebagai berikut:
- Sektor selatan–barat daya: Sungai Boyong (5 km), serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (7 km).
- Sektor tenggara: Sungai Woro (3 km) dan Sungai Gendol (5 km).
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), lahar hujan, serta abu vulkanik yang dapat mengganggu aktivitas harian.
BPPTKG menegaskan bahwa jika terjadi perubahan signifikan dalam aktivitas vulkanik, tingkat aktivitas Merapi akan segera dievaluasi kembali.