
TUGUJOGJA – Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah yang dikenal sebagai bulan yang mulia dan penuh keberkahan.
Sehingga, umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah di bulan ini, salah satunya adalah melaksanakan puasa sunnah.
Puasa di bulan Muharram menjadi amalan istimewa yang sangat sayang untuk dilewatkan karena pahalanya begitu besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Selain sebagai wujud ketaatan dan rasa syukur atas datangnya tahun baru Islam, puasa Muharram juga menjadi kesempatan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lalu.
Oleh karena itu, banyak umat Islam yang berlomba-lomba mengamalkan puasa sunnah pada hari-hari istimewa di bulan ini, mulai dari hari pertama hingga hari kesepuluh.
Namun, sebelum memulai puasa, sangat penting untuk memahami dan mengucapkan niat dengan benar agar ibadah yang dilakukan diterima dan mendapatkan ganjaran yang sempurna.
Berikut adalah niat lengkap puasa sunnah Muharram hari ke-1 sampai 10.
Niat Puasa Muharram Hari 1 sampai 8
Puasa di hari pertama hingga kedelapan bulan Muharram dilakukan dengan niat yang sederhana namun penuh makna.
Lafal Niat Puasa Muharram 1-8
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Lafal Latin: Nawaitu shaumal Muharrami lillâhi ta’âlâ.
Arti: “Saya niat puasa Muharram karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Tasu’a (9 Muharram)
Hari kesembilan Muharram dikenal sebagai hari Tasu’a.
Puasa di hari ini sangat dianjurkan sebagai bentuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Berikut lafal niat puasa Tasu’a (Arab)
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَّاسُوعَاءِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Lafal Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit tãsû’ã lillâhi ta’âlâ.
Arti: “Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah Ta’ala.”
Niat Puasa Asyura (10 Muharram)
Puncak keistimewaan puasa di bulan Muharram terdapat pada tanggal 10, yang disebut hari Asyura.
Puasa pada hari ini memiliki keutamaan luar biasa.
Berikut lafal niat puasa Asyura (Arab):
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَاشُورَاءِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Lafal Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati ‘asyûrã lillâhi ta’âlâ.
Arti: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”
Lafalkan niat ini dengan ikhlas semata-mata untuk mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Keutamaan Puasa Muharram
Melaksanakan puasa di bulan Muharram bukan hanya sekadar ibadah sunnah, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh berbagai keutamaan yang luar biasa.
Berikut beberapa keutamaan puasa Muharram yang patut disyukuri:
Menghapus dosa tahun sebelumnya
Keutamaan pertama bisa menjadi sebab penghapusan dosa-dosa setahun yang lalu, khususnya untuk puasa Asyura.
Pahala yang berlipat ganda
Ibadah puasa di bulan ini mendatangkan pahala yang sangat besar, bahkan satu hari puasa di bulan Muharram juga bernilai seperti puasa tiga puluh hari di bulan lainnya.
Puasa yang paling utama setelah Ramadhan
Kemudian, puasa di bulan Muharram juga tergolong puasa paling utama setelah puasa di bulan suci Ramadhan.
Nah itu tadi niat puasa Muharram hari ke-1 sampai 10 lengkap dengan keutamannya.***