
TUGUJOGJA – Libur panjang Waisak 2025 membawa berkah besar bagi sektor pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat, selama libur tanggal 10 hingga 13 Mei 2025, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 69.343 orang dengan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi wisata mencapai Rp 739.573.800.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardhana, mengatakan angka tersebut menunjukkan antusiasme tinggi dari wisatawan domestik untuk mengunjungi destinasi-destinasi unggulan di Gunungkidul. Libur Waisak tahun ini membawa dampak signifikan terhadap sektor pariwisata.
“Jumlah wisatawan hampir menyentuh angka 70 ribu dalam empat hari, dan PAD mendekati Rp 1 miliar,” ujar Oneng, Rabu, 15 Mei 2025.
Hari tersibuk tercatat pada Senin, 12 Mei 2025, dengan jumlah pengunjung mencapai 20.150 orang dan pendapatan sebesar Rp 214.242.700. Di hari Senin itu pula terjadi kemacetan arus lalu lintas di jalur menuju ke pantai.
Pantai Masih Jadi Primadona Wisata Gunungkidul
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pantai masih menjadi destinasi favorit wisatawan. Pantai Drini menjadi magnet utama berkat kehadiran wahana buatan seperti Drini Park yang menyuguhkan spot-spot foto yang instagramable.
Selain Drini, Pantai Slili dan Pantai Sadranan juga menjadi favorit karena keindahan alam dan kelengkapan fasilitas wisatanya.
“Selain pemandangan alam, banyak wahana buatan di kawasan pantai yang menarik perhatian pengunjung, khususnya generasi muda yang gemar berswafoto,” tambah Oneng.
Namun demikian, padatnya kunjungan ke kawasan pantai juga menimbulkan kendala, terutama kemacetan akibat jalan yang relatif sempit menuju lokasi.
Goa dan Gunung Jadi Alternatif Destinasi Wisata
Di luar pantai, destinasi seperti Goa Pindul tetap diminati wisatawan. Goa ini menawarkan sensasi river tubing yang seru dan cocok untuk wisata keluarga maupun kelompok.
Sementara itu, destinasi wisata minat khusus seperti Gunungapi Purba Nglanggeran juga mengalami kunjungan, meski tidak sebanyak objek wisata lainnya.
“Gunungapi Purba memang punya pasar tersendiri, biasanya lebih banyak dikunjungi wisatawan dengan minat khusus seperti pendaki atau pecinta geowisata,” jelas Oneng.
Dinas Pariwisata Gunungkidul berharap tren positif ini berlanjut di musim liburan sekolah mendatang. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan akan terus diimbangi dengan peningkatan fasilitas dan infrastruktur penunjang wisata.