
TUGUJOGJA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan pentingnya menjadikan nilai-nilai lokal sebagai landasan utama dalam setiap keputusan politik.
Sri Sultan menegasan tersebut saat memberikan sambutan pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar DIY di Hotel Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, Minggu (18/5).
Gubernur DIY dalam Musda Golkar
Dalam sambutannya, Sri Sultan menyampaikan bahwa partai politik tidak boleh hanya mengejar kekuasaan. Ia meminta Partai Golkar dan seluruh elemen politik menjaga kepekaan terhadap perubahan sosial serta menjalin kolaborasi lintas sektor demi menjaga stabilitas demokrasi.
“Musda ini bukan sekadar agenda internal partai, melainkan forum strategis untuk memperkuat fondasi ideologis, memperdalam visi kebangsaan, serta merawat semangat pengabdian yang berbasis nilai, etika, dan tanggung jawab publik,” ujar Sri Sultan.
Sri Sultan mengajak Partai Golkar untuk menjadikan nilai-nilai budaya lokal seperti harmoni, gotong royong, dan tata krama sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan politik. Ia menekankan bahwa budaya merupakan pilar utama dalam membangun peradaban bangsa.
“Nilai-nilai lokal harus terus hidup dalam setiap langkah politik dan sosial kemasyarakatan. Budaya adalah fondasi moral yang menjadi penuntun dalam berpolitik secara berkeadaban,” tambahnya.
Selain itu, Gubernur DIY juga mendorong sinergi antara pemerintah daerah, partai politik, dan masyarakat. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam membangun demokrasi yang sehat, inklusif, dan berpihak pada rakyat.
Sri Sultan menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh kader Partai Golkar agar menjadikan Musda sebagai momentum konsolidasi, refleksi, dan pembaruan arah politik.
Ia menekankan bahwa partai politik harus menjadi wadah perjuangan nilai, visi, dan pengabdian di tengah dinamika zaman.
Sambutan Ketua Umum Golkar
Musda XI Partai Golkar DIY secara resmi dibuka oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia. Ia hadir bersama Sri Sultan dan Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran pengurus DPP, DPD, peserta Musda, serta para tamu undangan.
Dalam sambutannya, Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya konsolidasi internal dan eksternal sebagai fondasi penguatan demokrasi partai. Ia meminta seluruh jajaran Partai Golkar segera melanjutkan konsolidasi hingga ke tingkat desa.
“Tidak ada partai yang kuat tanpa konsolidasi. Struktur partai yang tidak aktif hanya akan membebani. Kita juga perlu beradaptasi dengan tren pemilih muda dan pemanfaatan teknologi,” ujar Bahlil.
Musda XI ini menjadi ajang penyusunan strategi jangka menengah, pemilihan Ketua DPD Partai Golkar DIY masa bakti 2025–2030. Selain itu, ada perumusan rekomendasi kebijakan untuk menghadapi tantangan politik ke depan. (ef linangkung)