
TUGUJOGJA – Ombak Pantai Parangtritis kembali menebar teror pada Sabtu, 12 Juli 2025 sore. Dua pelajar asal Tangerang Selatan nyaris kehilangan nyawa ketika arus ganas menarik tubuh mereka ke tengah laut.
Tim SAR Pantai Parangtritis langsung berjibaku melawan ombak demi menyelamatkan keduanya.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menyebut petugas berjaga dengan sigap saat melihat dua remaja itu berjuang melawan arus. Muhammad Farid Aqillah (18), pelajar asal Pondok Cabe Udik, Pamulang, dan Muhammad Faiq Al Bazari (17), pelajar asal Kelapa Dua, Tangerang Selatan, datang bersama rombongan teman-temannya.
Rombongan tiba di Pantai Parangtritis sekitar pukul 15.30 WIB. Kedua korban langsung bermain air tanpa menyadari bahaya yang mengintai.
Mereka berjalan semakin jauh hingga tak terasa mencapai area rip current yang terkenal mematikan. Petugas jaga sebenarnya sudah meneriaki mereka agar segera kembali ke tepi pantai.
Namun, gelombang tiba-tiba datang menghantam. Air laut yang menggulung dengan kecepatan tinggi menyeret keduanya ke tengah laut. Farid dan Faiq sempat berteriak minta tolong.
Suara mereka terdengar putus-putus tertelan deburan ombak. Teman-temannya di tepi pantai hanya bisa menatap dengan wajah pucat, panik, dan gemetar.
Penyelamatan Dramatis di Tengah Ombak
Petugas SAR yang berjaga tak menunggu lama. Sutadi (44), anggota SAR yang tinggal di Grogol 9, Parangtritis, Kretek, Bantul, langsung melompat ke laut. Ia berenang cepat menembus ombak sambil menenangkan korban.
Di sisi lain, M. Imam Hutomo (24), anggota Polri dari Aspol Dit Polair Polda DIY, juga bergerak cepat membawa alat bantu.
Kedua korban sempat terseret arus semakin ke tengah. Namun, petugas pantang mundur. Mereka menaklukkan gelombang besar sambil menggapai tubuh korban yang sudah lemas. Dalam hitungan menit yang menegangkan, petugas akhirnya berhasil menarik keduanya ke tepi pantai.
Petugas mengevakuasi kedua pelajar itu dan memberikan pertolongan pertama. Keduanya menggigil hebat namun sadar penuh. Tim SAR mendata identitas keduanya dan memastikan kondisi mereka stabil sebelum menyerahkan kembali kepada rombongan.
Tim SAR Ditpolairud Polda DIY, Satpolairud, dan Satlinmas Istimewa Wilayah 3 terlibat penuh dalam penyelamatan dramatis tersebut. Mereka bergerak cepat demi memastikan tidak ada nyawa melayang sore itu.
AKP I Nengah Jeffry menegaskan, pihaknya mengimbau semua wisatawan agar selalu berhati-hati. Petugas selalu bersiaga, namun keselamatan pengunjung tetap bergantung pada kepatuhan terhadap rambu larangan dan peringatan petugas.
“Pantai Parangtritis indah namun memiliki rip current mematikan. Jangan pernah bermain air terlalu jauh. Keselamatan adalah prioritas utama,” tegas Jeffry.