Program Puspagatra Ngetren di Yogyakarta: Cegah Pernikahan Anak

Bagikan :
Peluncuran Program Puspagatra Ngetren di Yogyakarta/Foto: Pemkot Yogyakarta

TUGUJOGJA– Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) resmi meluncurkan program Pusat Pembelajaran Keluarga dan Satyagatra Hangayomi Kemantren atau Puspagatra Ngetren. Ini merupakan upaya pencegahan pernikahan anak dan penguatan ketahanan keluarga.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan bahwa Puspagatra Ngetren merupakan inovasi Quick Win dari DP3AP2KB untuk memperkuat fondasi keluarga yang harmonis, tangguh, dan berdaya. Program ini menyediakan akses yang lebih dekat bagi masyarakat terhadap informasi.

Tujuan Program Puspagatra Ngetren di Yogyakarta

“Program ini juga ada layanan pengasuhan anak, kesehatan, serta perlindungan keluarga,” ujarnya.

Ia menambahkan, Puspagatra Ngetren bukan hanya sebagai pusat pembelajaran, tapi juga sebagai ruang kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan dalam membangun keluarga yang inklusif dan sejahtera. Program ini juga menyediakan layanan edukasi, konseling, konsultasi, hingga rujukan lanjutan.

Kepala DP3AP2KB Retnoningtyas memaparkan bahwa permasalahan keluarga di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi. Data UPT PPA tahun 2024 mencatat 199 kasus, mayoritas menimpa perempuan dan anak.

Baca juga  Wali Kota Yogyakarta Langsung Benahi Kota Lewat Inovasi Quick Wins

Sementara itu, Dinsosnakertrans melaporkan ada 178 keluarga mengalami masalah sosial psikologis. Kemudian, SIGA DIY menyebutkan 101 anak menjadi korban kekerasan dan pelecehan.

Untuk menjangkau lebih banyak warga, saat ini layanan Puspagatra Ngetren tersedia di tiga lokasi: Kemantren Mergangsan, Jetis, dan Kotagede. Sebelumnya, layanan ini terpusat di Balai Kota dan antusiasnya cukup tinggi.

“Karena antusiasme masyarakat sangat tinggi, kami perlu mendekatkan layanan ke kemantren,” jelas Retnoningtyas.

Psikolog Puspaga, Tri Novita Herdalena, menyatakan bahwa keberadaan Puspagatra Ngetren sangat penting untuk mendampingi 27 calon pengantin di bawah usia 19 tahun yang belum terjangkau. Selain mencegah pernikahan anak, program ini juga menjadi upaya pencegahan kekerasan serta penurunan angka stunting.

“Puspagatra Ngetren juga menjadi ruang pembelajaran keluarga, tempat informasi, konsultasi, serta rujukan solusi atas permasalahan anak dan keluarga,” tambahnya.

Bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi, layanan Puspagatra Ngetren tersedia setiap hari Senin dan Rabu pukul 09.00–12.00 WIB serta Jumat pukul 09.00–11.00 WIB. Layanan ada di tiga titik layanan: Kemantren Mergangsan, Jetis, dan Kotagede. (ef linangkung)

Baca juga  Merapi Luncurkan Belasan Guguran Lava, Jarak Terjauh Capai 1.800 Meter

Berita Terbaru

6102493038753466100
Disundul dari Belakang saat Menunggu Lampu Merah, Siswi di Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit
Link Tiket Konser Blackpink Jakarta 2025
Rundown Cherrypop Fest 2025: Info Susunan Acara hingga Open Gate Konser
malioboro
Reresik Malioboro: Aksi Kolaborasi Wujudkan Yogyakarta Bersih, Nyaman, dan Harmonis
kecelakaan nmax
Pengendara N-Max Kehilangan Nyawa Seketika usai Tabrak Bokong Truk Bermuatan di Jalan Yogya–Wates
6100584037459545488
Jogja Fashion Week 2025 Hadirkan 67 Brand Lokal, Komunitas Difabel, hingga Warga Binaan

TERPOPULER

Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan
edwin-petrus-btuIQ0cgatc-unsplash
Hal Apa yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Experiential Learning? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini