
TUGUJOGJA– Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi pada Selasa (6/5) dini hari. Berdasarkan laporan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), tercatat enam kali guguran lava pijar terjadi dari puncak Gunung Merapi selama periode pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Guguran lava tersebut meluncur ke arah barat daya menuju Kali Sat/Putih dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.500 meter.
Dalam periode yang sama, visual gunung terpantau jelas hingga berkabut tipis. Asap kawah bertekanan lemah terlihat berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi sekitar 50 meter dari puncak.
Aktivitas kegempaan juga cukup signifikan. Tercatat 22 kali gempa guguran, 35 kali gempa hybrid/fase banyak, serta dua kali gempa tektonik jauh. Data ini menunjukkan suplai magma ke tubuh Gunung Merapi masih berlangsung.
BPPTKG menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga. Masyarakat sebainya untuk tidak melakukan aktivitas di wilayah potensi bahaya yang mencakup sektor selatan-barat daya sejauh maksimal 7 km dan sektor tenggara hingga 5 km dari puncak.
“Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya awanpanas guguran, lahar hujan, serta potensi gangguan akibat abu vulkanik,” demikian pernyataan resmi dari BPPTKG.
Jika terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan, status aktivitas Merapi akan segera dievaluasi kembali. (ef linangkung)