Kasus Leptospirosis di Kota Jogja Melonjak, Kenali Gejalanya Berikut Ini

Bagikan :
Ilustrasi Kasus Leptospirosis di Kota Jogja Melonjak, Kenali Gejalanya Berikut Ini/Unsplash

TUGUJOGJA – Kasus leptospirosis mengalami lonjakan signifikan khususnya di Kota Jogja mengakibatkan sejumlah pasien meninggal dunia. Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengimbau masyarakat jika muncul gejala leptospirosis segera diperiksakan.

Lonjakan Kasus Leptospirosis di Kota Jogja, Warga Diminta Waspada

Kasus penyakit leptospirosis di Kota Yogyakarta mengalami peningkatan tajam dalam beberapa waktu terakhir. Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat peningkatan signifikan yang bahkan menyebabkan beberapa pasien kehilangan nyawa.

Kondisi ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama mereka yang tinggal di wilayah dengan sanitasi rendah atau beraktivitas di lingkungan yang rentan terkontaminasi urine tikus.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, lonjakan kasus ini erat kaitannya dengan kondisi lingkungan dan pola perilaku masyarakat.

Ia menekankan bahwa di wilayah perkotaan, penyebaran leptospirosis banyak terjadi karena buruknya manajemen sampah serta saluran air seperti got atau gorong-gorong yang tidak terawat. Sementara di kawasan pedesaan, faktor utamanya berkaitan dengan aktivitas pertanian.

Sebaran dan Dampak Kasus Leptospirosis di Jogja

Dalam kurun waktu terkini, tercatat sebanyak 19 kasus leptospirosis menyebar di berbagai wilayah Kota Yogyakarta, antara lain di Kemantren Mantrijeron, Mergangsan, Gondokusuman, Kotagede, Umbulharjo, Pakualaman, Gedongtengen, Ngampilan, Wirobrajan, Jetis, dan Tegalrejo.

Baca juga  Jadwal dan Prosedur Perpanjangan SIM Keliling DIY Juli 2025, Lengkap Syarat & Biaya

Dari jumlah tersebut, enam orang dilaporkan meninggal dunia. Rinciannya: satu orang dari Pakualaman, satu dari Gedongtengen, dua dari Ngampilan, serta masing-masing satu dari Wirobrajan dan Jetis.

Gejala Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira, biasanya ditularkan melalui urine hewan yang terinfeksi—terutama tikus. Gejala awal penyakit ini umumnya mirip dengan demam biasa, namun bisa berkembang menjadi kondisi serius yang mengancam nyawa jika tidak ditangani segera.

Beberapa gejala umum meliputi:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala hebat
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot, khususnya di bagian paha atau betis
  • Warna mata atau kulit menguning
  • Tidak bisa buang air kecil dalam waktu lama

Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala tersebut, terutama jika sebelumnya beraktivitas di area yang berisiko tinggi, seperti sawah, saluran air, atau tempat pengelolaan sampah.

Cara Penularan dan Siapa yang Rentan Terinfeksi

Penularan leptospirosis bisa terjadi melalui dua jalur, yakni langsung dan tidak langsung. Penularan langsung bisa terjadi melalui kontak dengan darah, urin, atau cairan tubuh hewan terinfeksi. Penularan tidak langsung umumnya melalui genangan air atau lumpur yang telah tercemar.

Kelompok yang rentan tertular leptospirosis meliputi:

  • Petani dan pekerja kebun
  • Petugas kebersihan saluran air
  • Pegawai tempat pemotongan hewan
  • Militer atau petugas lapangan
  • Warga yang tinggal di daerah banjir
  • Orang yang sering melakukan aktivitas di perairan seperti berenang di sungai
Baca juga  Bedah Rumah Tidak Layak Huni, Pemkot Yogyakarta Perangi Leptospirosis dan TBC

Penyakit Global yang Mengintai di Musim Hujan

Leptospirosis bukan hanya masalah lokal. Penyakit ini dilaporkan meluas di berbagai negara tropis seperti India, Thailand, Sri Lanka, dan Indonesia, terutama saat musim hujan.

Insiden kasus global diperkirakan antara 0,1–1 per 100.000 penduduk per tahun di wilayah beriklim sedang, dan bisa meningkat hingga 100 kasus per 100.000 penduduk per tahun di wilayah tropis atau saat terjadi wabah.

Masa inkubasi penyakit ini cukup panjang, berkisar antara dua hingga tiga puluh hari, dengan rata-rata tujuh sampai sepuluh hari sejak terpapar bakteri.

Jika didiagnosis sejak awal, leptospirosis dapat ditangani dengan antibiotik yang tersedia di layanan kesehatan dasar seperti puskesmas. Namun, kesadaran masyarakat dalam mengenali gejala sangat penting karena banyak kasus baru terdeteksi saat kondisinya sudah memburuk dan sulit ditangani.

Pemerintah melalui Dinas Kesehatan telah melakukan sejumlah langkah pengendalian seperti:

  • Sosialisasi dan edukasi masyarakat
  • Surveilans faktor risiko dan kasus
  • Peningkatan kapasitas diagnosis laboratorium
  • Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR)
  • Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Baca juga  Statistik Timnas Indonesia Vs Jepang: Prediksi Skor Kualifikasi Piala Dunia 2026

Cara Mencegah

Agar tidak menjadi korban berikutnya, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa diterapkan:

  1. Kelola Sampah dengan Baik
    Hindari menumpuk sampah yang bisa mengundang tikus berkembang biak.
  2. Gunakan Alat Pelindung Diri Saat Bekerja
    Pakai sepatu boots dan sarung tangan saat membersihkan got, kebun, atau saat beraktivitas di sawah.
  3. Lindungi Luka Terbuka
    Tutup luka di tangan atau kaki dengan perban tahan air agar tidak terkontaminasi bakteri dari lingkungan.
  4. Cuci Tangan Setelah Beraktivitas
    Setelah menyentuh area berisiko atau sebelum makan dan minum, biasakan mencuci tangan dengan sabun.
  5. Perhatikan Tanda Awal Penyakit
    Bila mengalami gejala seperti demam, nyeri otot, atau gangguan buang air kecil setelah beraktivitas di tempat kotor, segera konsultasikan ke dokter.

Peningkatan kasus leptospirosis di Kota Jogja perlu menjadi alarm kewaspadaan bagi seluruh masyarakat.

Dengan memahami pola penularan, gejala awal, dan cara pencegahannya, kita dapat mengurangi risiko terinfeksi penyakit ini.

Kolaborasi aktif antara warga, tenaga kesehatan, dan pemerintah menjadi kunci dalam menanggulangi penyakit menular yang kerap muncul saat musim hujan ini.***

Berita Terbaru

6102493038753466150
Nilai Ada Kejanggalan Penangkapan 5 Pelaku Judi Online di Bantul, JPW Desak Kapolri Turun Tangan
Prediksi Setlist Lagu Konser BABYMONSTER Jakarta 2025
Cara Beli Tiket LaLaLa Fest 2025 Lengkap Daftar Line Up 3 Hari Penuh
6102493038753466100
Disundul dari Belakang saat Menunggu Lampu Merah, Siswi di Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit
Link Tiket Konser Blackpink Jakarta 2025
Rundown Cherrypop Fest 2025: Info Susunan Acara hingga Open Gate Konser
malioboro
Reresik Malioboro: Aksi Kolaborasi Wujudkan Yogyakarta Bersih, Nyaman, dan Harmonis

TERPOPULER

Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
edwin-petrus-btuIQ0cgatc-unsplash
Hal Apa yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Experiential Learning? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan