Pembatalan Pesanan Resto dan Hotel di Pantai Selatan: Dampak Efisiensi

Bagikan :
Ketua DPD PHRI Gunungkidul, Sunyoto/Foto: ef linangkung

TUGUJOGJA– Lesunya sektor pariwisata di kawasan Pantai Selatan Gunungkidul mulai terasa dampaknya.

Kebijakan pemerintah pusat terkait efisiensi anggaran dan beberapa pemerintah daerah yang melarang studi tour memang memiliki dampak signifikan.

Ketua PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Gunungkidul, Sunyoto, mengungkapkan sejumlah rombongan wisatawan dari Jawa Barat dan Banten membatalkan pesanan hotel dan restoran, khususnya yang berada di kawasan pantai.

“Beberapa rombongan dari Jawa Barat dan Banten yang sudah memesan, tahun ini membatalkan, terutama untuk resto-resto besar di pinggir pantai. Dampaknya cukup terasa bagi kami,” ujar Sunyoto saat ditemui, Kamis (24/4/2025).

Ia menilai, kondisi ini tak lepas dari efisiensi anggaran di tingkat pemerintah pusat serta kebijakan Gubernur Jawa Barat dan Banten.

Secara tidak langsung, hal itu berdampak pada jumlah kunjungan wisata yang biasa digerakkan oleh kegiatan dinas atau rombongan besar.

Selain itu, Sunyoto juga menyebut, hotel-hotel berbintang yang biasa menjadi tempat pelaksanaan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) kini harus berjuang lebih keras.

Baca juga  Cara Ambil BLT BSU 2025 Rp 600 Ribu di Kantor Pos: Online atau Datang Langsung?

“PHRI tentu punya tantangan berat. Kami harus punya inovasi dan solusi, terutama untuk menutup segmen pasar yang tergerus ini. Meeting dari kementerian juga sekarang sangat berkurang,” ungkapnya.

Meskipun sempat terjadi lonjakan okupansi saat libur Lebaran, Sunyoto mengatakan bahwa tingkat hunian itu hanya berlangsung singkat. Padahal, libur lebaran kemari durasinya cukup panjang.

“Lebaran kemarin okupansi sempat 90 persen, tapi hanya dua hari. Padahal liburnya panjang, harapannya bisa longstay. Tapi itu tidak terjadi.”

Ke depan, PHRI Gunungkidul akan mulai merancang strategi untuk menggaet segmen pasar baru, guna mengurangi ketergantungan pada kelompok wisatawan dari instansi pemerintah atau rombongan besar dari wilayah tertentu.

“Kami akan mempromosikan ke segmen pasar yang lain. Ini sedang kami bahas, segmen mana yang bisa dibidik,” pungkasnya. (ef linangkung)

Berita Terbaru

kecelakaan nmax
Pengendara N-Max Kehilangan Nyawa Seketika usai Tabrak Bokong Truk Bermuatan di Jalan Yogya–Wates
6100584037459545488
Jogja Fashion Week 2025 Hadirkan 67 Brand Lokal, Komunitas Difabel, hingga Warga Binaan
6100584037459545466
Cegah Konflik Sosial, Pemkot Yogyakarta Luncurkan Mobil Keliling LK3 untuk Perkuat Ketahanan Keluarga
szabo-viktor-vGE0yrnR9ac-unsplash
Soal dan Jawaban Modul 3.3 Pelatihan Anti Bullying Kemenag 2025
glenn-carstens-peters-npxXWgQ33ZQ-unsplash (2)
Cara Verval Ijazah di Info GTK 2025 Sesuai Kemendikbudristek, Cek Selengkapnya di Sini

TERPOPULER

blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
edwin-petrus-btuIQ0cgatc-unsplash
Hal Apa yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Experiential Learning? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini