
TUGUJOGJA – Aktivitas jual beli di Pasar Hewan Siyono Harjo, Gunungkidul, mulai menggeliat. Terpantau ratusan ekor hewan masuk dan diperjualbelikan, baik hewan besar seperti sapi maupun hewan kecil seperti kambing.
Meski masih dalam bayang-bayang kekhawatiran penyakit antraks, para pedagang dan pembeli tetap bertransaksi dengan tetap waspada.
Lurah Pasar Hewan Siyono Harjo, Isnaini, mengatakan jumlah hewan yang masuk dalam laporan terbaru mencapai 710 ekor hewan besar dan 819 ekor hewan kecil. Jumlah ini menunjukkan geliat pasar mulai meningkat daripada bulan-bulan sebelumnya
“Pergerakan cukup positif. Jumlah ini menunjukkan geliat pasar mulai meningkat dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin (12/5/2025).
Kenaikan juga tercermin dari harga jual, khususnya sapi. Isnaini menyebut, harga sapi jantan mengalami kenaikan signifikan. Sementara itu, harga kambing masih relatif stabil.
“Kalau sebelumnya kisaran Rp18 juta sampai Rp20 juta, sekarang sudah tembus di atas Rp21 juta, tergantung jenisnya,” jelasnya.
Jenis sapi yang banyak peminat antara lain sapi Metal, Jowo (Jawa), dan Lemosin. Untuk kambing masih di kisaran Rp2,9 juta sampai Rp3 juta per ekor.
Meski aktivitas pasar meningkat, Isnaini menegaskan pihak pengelola tetap menerapkan pengawasan ketat terhadap kesehatan hewan, mengingat Gunungkidul sempat terdampak isu penyakit antraks beberapa waktu lalu.
Pemeriksaan hewan berjalan secara berkala oleh petugas kesehatan hewan agar pasar tetap aman dan bebas dari penyakit menular.
“Kami juga mengimbau para pedagang untuk tidak sembarangan membawa hewan tanpa surat keterangan sehat, demi menjaga keselamatan bersama,” tegas Isnaini.
Dengan kenaikan harga dan tingginya lalu lintas hewan ternak, Pasar Hewan Siyono Harjo menjadi indikator penting dalam dinamika ekonomi peternakan lokal. Namun, kehati-hatian tetap menjadi kunci di tengah meningkatnya aktivitas ini. (ef linangkung)