
TUGUJOGJA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengungkap fakta mengejutkan di balik sosok Arya Daru Pangayunan, diplomat muda yang tewas mengenaskan dengan kepala terlilit lakban di indekos Menteng, Jakarta Pusat.
Arya ternyata memikul tugas berat sebagai pelaksana perlindungan WNI di luar negeri, khususnya di wilayah selain Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia (Dirjen PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menegaskan bahwa Arya menangani berbagai kasus perlindungan WNI di wilayah kompleks seperti Eropa, Afrika, hingga kawasan konflik. Judha menyebut Arya pernah terlibat langsung dalam proses evakuasi warga negara Indonesia di Turki dan Iran.
“Kami menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada pihak kepolisian. Kita tunggu hasil penyelidikan dari pihak berwenang,” kata Judha dengan suara berat saat ditemui di sela pemakaman Arya di Banguntapan, Bantul, Rabu (9/7/2025).
Judha meminta publik agar tidak mengaitkan kematian Arya dengan tugas-tugas berat yang diemban semasa hidupnya. Ia menegaskan masyarakat perlu menunggu hasil resmi dari kepolisian sebelum menimbulkan spekulasi liar yang justru akan menambah beban keluarga.
“Ini jangan dikait-kaitkan. Kita menunggu hasil penyelidikan polisi. Jangan berspekulasi,” tegasnya.
Sosok Tangguh di Balik Misi Evakuasi
Sebelumnya, suasana duka menyelimuti keluarga besar Kemlu ketika kabar kematian Arya tersiar pada Selasa (8/7/2025). Polisi menemukan jasad Arya dalam kondisi tragis, kepala terlilit lakban, di sebuah kamar indekos di Menteng, Jakarta Pusat.
Penemuan jasad itu sontak mengguncang rekan-rekan seangkatan Arya yang mengenalnya sebagai sosok cerdas, tangguh, dan penuh dedikasi.
Di mata teman-temannya, Arya kerap terlihat tegar saat menjalankan tugas perlindungan WNI. Ia tidak hanya menyiapkan dokumen atau negosiasi diplomatik, tetapi juga terjun langsung ke lapangan dalam berbagai situasi berbahaya.
Ketika gempa bumi mengguncang Turki tahun lalu, Arya memastikan proses evakuasi WNI berjalan cepat dan aman. Saat ketegangan meningkat di Iran, Arya juga terlibat dalam upaya pemulangan warga Indonesia dari wilayah konflik.
Kini, duka mendalam menyelimuti keluarga, sahabat, dan rekan kerja Arya Daru Pangayunan. Mereka mengenang Arya sebagai diplomat muda dengan masa depan cerah yang seolah direnggut secara tiba-tiba. Kementerian Luar Negeri bersama keluarga sepenuhnya menyerahkan kasus kematian Arya kepada pihak kepolisian.
Mereka berharap kebenaran segera terungkap, demi menghapus kabut misteri yang menutupi kematian tragis sang diplomat muda pejuang perlindungan WNI di luar negeri.