
TUGUJOGJA – Universitas Gadjah Mada berduka atas meninggalnya dua mahasiswa KKN-PPM di Maluku Tenggara.
Simak profil Bagus Adi Prayogo dan Septian Eka Rahmadi, sosok inspiratif yang gugur saat pengabdian masyarakat.
Dua Mahasiswa KKN UGM Gugur Saat Mengabdi di Maluku Tenggara
Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah berduka menyusul insiden tragis yang merenggut nyawa dua mahasiswanya saat menjalani Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Kabupaten Maluku Tenggara.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Bagus Adi Prayogo dan Septian Eka Rahmadi, yang gugur dalam kegiatan pengabdian di laut saat melaksanakan program revitalisasi terumbu karang.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa malam, 1 Juli 2025, ketika salah satu perahu yang mereka tumpangi terbalik di tengah perairan Debut akibat gelombang besar dan angin kencang.
Dari total 12 penumpang yang terdiri atas tujuh mahasiswa dan lima warga lokal, lima mahasiswa berhasil diselamatkan. Sayangnya, Septian ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, sementara Bagus sempat dinyatakan hilang sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Profil Bagus Adi Prayogo
Nama: Bagus Adi Prayogo
Fakultas: Kehutanan
Program Studi: Sarjana Kehutanan
Angkatan: 2021
Asal Daerah: Jawa Tengah
Bagus dikenal sebagai pribadi yang sederhana, ramah, dan penuh semangat dalam mengabdi kepada masyarakat.
Dalam lingkungan kampus, ia aktif dalam kegiatan sosial dan pecinta alam. Ia juga menunjukkan komitmen tinggi dalam setiap program yang melibatkan lingkungan dan konservasi.
Keikutsertaannya dalam program revitalisasi terumbu karang di Maluku Tenggara merupakan wujud nyata kepeduliannya terhadap isu ekologi dan kelestarian laut Indonesia.
Profil Septian Eka Rahmadi
Nama: Septian Eka Rahmadi
Fakultas: Teknik
Program Studi: Teknologi Informasi
Angkatan: 2021
Asal Daerah: Jawa Timur
Septian adalah sosok yang dikenal tekun, kritis, dan cerdas. Ia menunjukkan antusiasme tinggi dalam memanfaatkan ilmu teknologi untuk pengabdian sosial. Dalam program KKN, Septian terlibat aktif dalam dokumentasi dan pemetaan proyek pembangunan terumbu buatan (Artificial Patch Reef) yang dirancang untuk mendukung ekosistem laut di wilayah tersebut. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam di kalangan teman seangkatan dan dosen pembimbing.
Tugas Mulia di Tengah Laut
Program revitalisasi terumbu karang yang dijalankan oleh Unit KKN-PPM Manyeuw melibatkan pengambilan pasir menggunakan dua perahu motor.
Pasir tersebut akan digunakan sebagai bagian dari pembangunan struktur terumbu buatan. Dalam perjalanan kembali ke daratan, salah satu perahu terbalik, menyebabkan insiden yang menelan korban jiwa.
Tanggapan dan Langkah UGM
Pihak UGM saat ini tengah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Pemerintah Provinsi Maluku, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta jaringan alumni KAGAMA di wilayah Maluku.
Fokus utama mereka adalah penanganan situasi darurat, proses pemulangan jenazah, serta pendampingan psikologis kepada rekan-rekan satu tim KKN.
Dr. Rustamadji juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pencarian, evakuasi, hingga pemulihan pasca insiden.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara kampus, pemerintah daerah, dan masyarakat lokal dalam menjamin keselamatan kegiatan pengabdian mahasiswa.
Kepergian Bagus Adi Prayogo dan Septian Eka Rahmadi meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh sivitas akademika Universitas Gadjah Mada.
Namun, semangat dan dedikasi yang mereka tunjukkan akan terus menjadi inspirasi bagi generasi penerus.
UGM menegaskan komitmennya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aspek keselamatan dan mitigasi risiko dalam seluruh program KKN ke depan.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa pengabdian kepada masyarakat tidak hanya membutuhkan pengetahuan, tetapi juga keberanian dan ketulusan hati.
Semoga kedua almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan dalam menghadapi cobaan ini.
***