Berkali-kali Temukan Ulat, SMKN 4 Yogyakarta Minta Program MBG Dihentikan Sementara

Bagikan :
Kepala Sekolah SMKN 4 Yogyakarta, Nurlatifah Hidayati. (Ef Linangkung)

TUGUJOGJA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah untuk siswa sekolah menengah kejuruan sejatinya merupakan upaya strategis dalam pemenuhan gizi pelajar.

Namun di SMKN 4 Yogyakarta, program ini justru menuai keluhan karena kualitas makanan yang dinilai memburuk, bahkan ditemukan mengandung ulat.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa sejumlah siswa menemukan ulat dalam makanan MBG yang dibagikan di sekolah tersebut. Temuan ini bukan yang pertama kali terjadi.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 4 Yogyakarta, Widiatmoko Herbimo, mengatakan kejadian serupa telah berulang sebanyak enam hingga tujuh kali.

“Saya punya fotonya. Cuma satu memang, tapi ini bukan pertama kalinya,” ujarnya.

Widiatmoko menambahkan, selain ulat, pihak sekolah juga mencatat keluhan mengenai makanan basi dan buah-buahan yang sudah membusuk. Akibat kondisi ini, banyak siswa menjadi enggan mengonsumsi makanan dari program MBG.

“Ada yang pernah makan, lalu nemu ulat. Sejak itu nggak mau makan MBG lagi sampai sekarang. Kalau dikasih makan di rumah masih mau, tapi kalau tahu itu dari MBG, langsung ditolak,” tuturnya.

Baca juga  Titik Lokasi Operasi Patuh Progo 2025 di Jogja, Dimulai Hari Ini 14 Juli

Respon Sekolah dan Pihak Terkait

Kepala SMKN 4 Yogyakarta, Nurlatifah Hidayati, mengakui adanya temuan ulat dalam satu paket makanan pada minggu lalu. Ia menyebut kasus tersebut sudah dilaporkan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sorosutan.

“Kalau hanya dari 1.258 (paket) ada satu yang kena, apes aja anak itu walau takut. Memang ada ulat tapi tidak masif, hanya satu,” katanya.

Sebagai langkah cepat, makanan yang terkontaminasi langsung diganti dengan paket cadangan dari siswa yang tidak masuk.

Terkait keluhan makanan basi, Nurlatifah menjelaskan bahwa beberapa siswa tidak segera mengonsumsi makanan karena padatnya jadwal kegiatan sekolah. Ia pun telah menyampaikan saran kepada penyedia katering agar memilih jenis sayuran yang lebih tahan lama.

“Umur sayur kan terbatas ya, kalau makan kadang telat terus basi. Saya kasih masukan ke badan gizi dan katering, pilihan sayurnya kira-kira bisa (tahan) agak panjang,” pungkasnya.

Desakan Dihentikan Sementara

Dengan akumulasi berbagai temuan tersebut, pihak sekolah kini mendorong agar program MBG dihentikan sementara waktu khususnya untuk SMKN 4 Yogyakarta.

Baca juga  Pencarian Wisatawan Jakarta yang Hilang di Pantai Siung Resmi Ditutup, Keluarga Pilih Bertahan di Lokasi

Harapannya, evaluasi menyeluruh bisa dilakukan agar kualitas makanan kembali terjamin dan kepercayaan siswa terhadap program ini dapat dipulihkan.***

Berita Terbaru

6102493038753466100
Disundul dari Belakang saat Menunggu Lampu Merah, Siswi di Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit
Link Tiket Konser Blackpink Jakarta 2025
Rundown Cherrypop Fest 2025: Info Susunan Acara hingga Open Gate Konser
malioboro
Reresik Malioboro: Aksi Kolaborasi Wujudkan Yogyakarta Bersih, Nyaman, dan Harmonis
kecelakaan nmax
Pengendara N-Max Kehilangan Nyawa Seketika usai Tabrak Bokong Truk Bermuatan di Jalan Yogya–Wates
6100584037459545488
Jogja Fashion Week 2025 Hadirkan 67 Brand Lokal, Komunitas Difabel, hingga Warga Binaan

TERPOPULER

Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
Kupon Jalan Sehat HUT RI 80
Kupon Jalan Sehat 17 Agustus 2025, Link Desain Spesial Peringatan HUT RI ke-80