Biopori Jumbo RW 05 Mangkuyudan, Solusi Cerdas Ubah Sampah Organik Jadi 250 Kg Kompos Berkualitas

Bagikan :
Biopori jumbo di RW 05 Mangkuyudan Yogyakarta menjadi solusi pengelolaan sampah rumah tangga sekaligus sumber kompos untuk pertanian lokal. (Dok Pemkot Yogyakarta)

TUGUJOGJA – Kreativitas dan semangat gotong royong warga RW 05 Mangkuyudan, Mantrijeron, Yogyakarta, telah menciptakan solusi lingkungan yang patut diteladani.

Melalui tangan-tangan terampil dari Kelompok Tani Subur Makmur Lestari, sampah organik sisa makanan rumah tangga kini tidak lagi menjadi masalah. Sebaliknya, justru menjadi sumber manfaat besar: kompos organik berkualitas tinggi.

Dipimpin oleh sosok inspiratif bernama Sumarsini, kelompok tani ini membuktikan bahwa dengan niat baik, kerja sama, dan sedikit inovasi, lingkungan bersih dan produktivitas pangan bisa berjalan seiring.

Sejak tahun 2022, RW 05 Mangkuyudan menjadi bagian dari program pembuatan biopori jumbo yang dicanangkan oleh kelurahan. Setiap RW mendapatkan dua unit biopori berukuran besar—berdiameter 80 cm dan kedalaman antara 2 hingga 2,5 meter.

Dengan bentuk menyerupai sumur resapan dan konstruksi dari empat bis beton, biopori ini mampu menampung 1,5 hingga 2 ton sampah organik.

“Biopori jumbo ini sangat membantu dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Warga tidak lagi membuang sampah organik ke tempat pembuangan umum, karena semuanya langsung masuk ke biopori,” ujar Sumarsini saat ditemui di kediamannya pada Rabu, 11 Juni 2025.

Baca juga  Libur Panjang Waisak Dongkrak Okupansi Angkutan Umum, Penumpang KA dan Pesawat Meningkat Tajam

Setiap tahunnya, Kelompok Tani Subur Makmur Lestari mampu memanen hingga 250 kg kompos organik dari biopori jumbo. Proses pembuatannya memanfaatkan cairan Effective Microorganisms (EM4) dan tetes tebu untuk mempercepat fermentasi.

Setelah sekitar tiga bulan, kompos bisa dipanen, meskipun panen umumnya dilakukan setahun sekali setelah biopori terisi penuh.

“Pupuk kompos ini sangat bagus untuk tanaman kami. Semua komoditas yang kami tanam tumbuh dengan subur berkat nutrisi dari pupuk alami ini,” jelas Sumarsini dengan senyum bangga.

Hijaukan Lorong, Gerakkan Ekonomi

Hasil dari pengolahan kompos ini tidak hanya berdampak pada kebersihan lingkungan. Berkat pemupukan rutin, kelompok tani yang beranggotakan 25 orang ini berhasil membudidayakan berbagai jenis sayuran seperti sawi bakso, kangkung, selada, cabai, kubis, dan terong.

Lorong-lorong di RW 05 kini tampak asri, dipenuhi tanaman produktif dan tanaman obat keluarga (toga) seperti jahe, kencur, dan kunyit.

“Lorong kami kini tidak hanya hijau, tapi juga produktif. Warga merasa nyaman dan bisa langsung memanen hasil kebun sendiri,” ungkap Sumarsini.

Baca juga  Produk Pasar Rakyat Kini Bisa Dibeli Online Lewat Beringharjo Official Store

Tidak hanya untuk konsumsi pribadi, hasil panen dari kebun RW 05 juga dimanfaatkan oleh beberapa usaha katering lokal. Ini membuktikan bahwa program lingkungan bisa sekaligus menjadi penggerak ekonomi kerakyatan.

“Meski komposnya belum kami jual, hasil panen kami sudah dimanfaatkan oleh katering. Ini bentuk kontribusi nyata terhadap ekonomi wilayah,” ujar Sumarsini dengan nada optimistis.

Apa yang dilakukan oleh warga RW 05 Mangkuyudan sejalan dengan program Pemerintah Kota Yogyakarta. Kelompok Tani Subur Makmur Lestari secara aktif mendukung pengolahan sampah berbasis wilayah, ketahanan pangan lokal, serta penguatan ekonomi masyarakat.

“Seluruh sampah organik di wilayah kami terserap habis ke dalam biopori jumbo. Dengan ini, kami merasa telah ikut berperan dalam menjaga lingkungan dan mendukung kebijakan pemerintah,” pungkas Sumarsini.

Biopori jumbo di RW 05 Mangkuyudan bukan sekadar lubang pembuangan sampah organik. Ia menjadi simbol dari harapan, kolaborasi, dan kemajuan.

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, warga membuktikan bahwa solusi hijau bisa tumbuh dari komunitas kecil.

Baca juga  DPR RI Kritik Pengelolaan TPS3R Nitikan, Desak Pemkot Yogyakarta Bentuk Badan Usaha Mandiri

Sebuah inspirasi yang layak ditiru oleh wilayah lain yang ingin membangun lingkungan bersih, sehat, dan mandiri secara pangan.

Berita Terbaru

6102493038753466150
Nilai Ada Kejanggalan Penangkapan 5 Pelaku Judi Online di Bantul, JPW Desak Kapolri Turun Tangan
Prediksi Setlist Lagu Konser BABYMONSTER Jakarta 2025
Cara Beli Tiket LaLaLa Fest 2025 Lengkap Daftar Line Up 3 Hari Penuh
6102493038753466100
Disundul dari Belakang saat Menunggu Lampu Merah, Siswi di Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit
Link Tiket Konser Blackpink Jakarta 2025
Rundown Cherrypop Fest 2025: Info Susunan Acara hingga Open Gate Konser
malioboro
Reresik Malioboro: Aksi Kolaborasi Wujudkan Yogyakarta Bersih, Nyaman, dan Harmonis

TERPOPULER

Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
edwin-petrus-btuIQ0cgatc-unsplash
Hal Apa yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Experiential Learning? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan