
BANTUL – Suasana sore di depan Toko Ideal, Jalan Wates–Jogja, mendadak berubah mencekam. Seorang lelaki bernama Muhammad Jamil (61), warga Dusun Klangon RT 12, Argosari, Sedayu, Bantul, tiba-tiba ambruk dan meninggal dunia hanya beberapa langkah setelah menerima jam tangan miliknya yang baru saja diperbaiki.
Insiden mengejutkan itu terjadi pada Minggu, 22 Juni 2025, sekitar pukul 16.45 WIB. Banyak warga yang sedang melintas tak menyangka sore itu akan menyaksikan peristiwa tragis yang membuat geger lingkungan Kalakan, Argorejo, Sedayu.
AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kasi Humas Polres Bantul, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban sebelumnya datang ke lapak servis jam tangan milik Agus Nuryana (52), seorang wiraswasta asal Gancahan 8, Sidomulyo, Godean, Sleman.
“Korban datang sekitar pukul 16.30 WIB untuk memperbaiki jam tangannya. Setelah diperbaiki dan dikembalikan, korban berjalan menjauh beberapa langkah lalu tiba-tiba terjatuh ke tanah,” ungkap Jeffry.
Respons Cepat Warga dan Tim Evakuasi
Melihat kejadian itu, Agus langsung panik. Ia spontan berteriak meminta bantuan. Heru Wahyono (33), warga GKP Blok G16 Argorejo yang berada tak jauh dari lokasi, segera menghampiri dan membantu menghubungi tim Rescu Sedayu serta warga sekitar.
Warga bersama relawan Rescu Sedayu dengan sigap mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah di Dusun Klangon. Sementara itu, laporan segera dikirim ke Polsek Sedayu.
Tak berselang lama, tim piket fungsi Polsek Sedayu yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Kompol Slamet Subiyantoro, S.H., tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan awal.
Tim medis dari Puskesmas Sedayu pun turut hadir. Maryani, tenaga medis yang memeriksa korban, menyatakan bahwa Muhammad Jamil telah meninggal dunia setidaknya satu hingga dua jam sebelum pemeriksaan.
“Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dari informasi pihak keluarga, korban memang memiliki riwayat penyakit jantung dan rutin menjalani pengobatan di PKU Muhammadiyah,” terang AKP I Nengah Jeffry.
Setelah semua proses pemeriksaan dan identifikasi selesai, keluarga korban beserta perangkat desa Argosari menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah. Mereka meminta agar jenazah segera disucikan dan dimakamkan sesuai syariat Islam.
Personel dari berbagai unsur turut terlibat dalam penanganan kejadian ini, di antaranya TRC Sedayu, perangkat desa Argosari, Puskesmas Sedayu 2, hingga warga sekitar yang menunjukkan solidaritas tinggi.