TUGUJOGJA – Warga Bantul dan sekitarnya digegerkan dengan penemuan secarik kertas di Jembatan Kretek, Bantul, pada Minggu, 8 Juni 2025 malam, sekitar pukul 23.30 WIB.
Kertas tersebut berisi pesan mengharukan dari seorang pemuda asal Sleman bernama Oki Irawan Baskoro yang diduga hendak mengakhiri hidup dengan cara melompat dari jembatan tersebut.
“Alamat: Karangasem, Gempol, Depok, Sleman. RT.06/RW.12
Nama saya: Oki Irawan BaskoroTolong yang membaca surat ini beri tahu keluarga saya.
Saya sengaja lompat dari jembatan ini.
Saya sudah tidak layak hidup.
Tolong yang baca ini panggil tim SAR buat nemuin jasad saya.No. HP keluarga saya:
Heni: 0831 9735 6623 (WA)
Bagas: 0882 1643 0997 (WA)
Dimas: 0831 2670 4431 (WA)
Sutari: 0813 2868 5166 (WA), “demikian tulisan dalam secarik kertas itu.
Namun, kejutan muncul keesokan harinya saat pihak kepolisian menemukan pemuda itu tengah makan soto dalam kondisi sehat. Padahal di waktu bersamaan petugas Polres Bantul dan Polsek Kretek tengah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga mengenai penemuan sebuah sepeda motor biru merk Dhogun dengan nomor polisi AB 3347 TT yang ditinggalkan di atas Jembatan Kretek. Bersama motor tersebut, warga juga menemukan secarik kertas yang berisi pesan yang tampaknya merupakan surat perpisahan.
“Isi surat itu cukup mengundang keprihatinan. Pemuda itu menuliskan niatnya untuk mengakhiri hidup dan meminta agar siapapun yang menemukan surat tersebut segera menghubungi keluarganya dan tim SAR,” ujar AKP Jeffry, Senin (9/6/2025)
Tim Polres Bantul langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas menemukan sejumlah kejanggalan. Para pemancing yang berada di bawah jembatan saat kejadian mengaku tidak mendengar suara benda jatuh ke air. Salah satu saksi bahkan melihat seseorang yang diduga Oki berjalan menyusuri jembatan ke arah selatan.
“Fakta-fakta itu cukup janggal jika dibandingkan dengan narasi dalam surat. Karena itu, kami memperluas pencarian dan melakukan pelacakan lebih lanjut,” jelas AKP Jeffry.
Hasil pencarian membuahkan hasil. Sekitar pukul 10.00 WIB, Senin pagi (9/6), petugas mendapati Oki sedang makan soto di sebuah warung yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Pemuda tersebut dalam keadaan sehat, meski tampak murung dan gelisah.
“Kami masih mendalami motif dari tindakannya. Informasi dari pihak keluarga menyebutkan bahwa yang bersangkutan merupakan pasien rutin di poli kejiwaan,” tambah AKP Jeffry.
Pihak kepolisian telah menghubungi keluarga Oki. Berdasarkan data dalam surat, Oki mencantumkan beberapa nomor ponsel yang dapat dihubungi atas nama Heni, Bagas, Dimas, dan Sutari. Petugas memastikan bahwa Oki kini dalam pengawasan dan akan mendapatkan penanganan lanjutan yang diperlukan.
Peristiwa ini sontak viral di media sosial. Warganet ramai membagikan foto surat tulisan tangan Oki yang menyentuh hati banyak orang. Beberapa pihak mengapresiasi kecepatan respon pihak kepolisian dan warga sekitar dalam menangani kasus ini.
Insiden ini membuka kembali diskusi penting tentang kesehatan mental di kalangan anak muda. Para ahli dan aktivis kesehatan jiwa menyerukan pentingnya dukungan sosial dan fasilitas layanan kejiwaan yang mudah diakses.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tekanan psikologis, segera hubungi layanan bantuan profesional atau berbicara dengan orang yang dipercaya. Kesehatan mental adalah hal yang penting dan tidak boleh diabaikan.
