Jumat (2/5) Dini Hari, Terjadi 15 Kali Guguran Lava Pijar di Puncak Gunung Merapi

Bagikan :
Guguran Lava Merapi/Foto: BPPTKG

TUGUJOGJA– Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali menunjukkan aktivitas signifikan.

Pada Jumat (2/5/2025) dini hari, tercatat sebanyak 15 kali guguran lava pijar mengarah ke barat daya, menurut laporan resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa, mengungkapkan bahwa guguran lava tersebut meluncur ke arah Kali Sat, Kali Putih, Kali Bebeng, dan Kali Krasak.

Jarak luncur maksimum mencapai 1.900 meter. Aktivitas ini terjadi dalam periode pengamatan antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.

Secara visual, kondisi cuaca di sekitar Gunung Merapi terpantau cerah dan berawan. Suhu udara berkisar antara 16,7–21,4°C dengan kelembaban relatif tinggi antara 85–86,2%.

Angin bertiup tenang ke arah timur. Teramati asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tebal, mencapai tinggi 75 meter dari puncak kawah.

Dari sisi kegempaan, selama enam jam pemantauan, tercatat 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–18 mm dan durasi antara 51,57 hingga 167,13 detik.

Baca juga  Penghargaan untuk Petugas KAI Daop 6 Yogyakarta: Kembalikan HP Penumpang, Bukti Integritas dan Pelayanan Excellent

Selain itu, terdeteksi pula 33 kali gempa hybrid/fase banyak, yang menunjukkan aktivitas magma masih berlangsung di dalam tubuh gunung.

Merapi saat ini berada pada Level III (Siaga). BPPTKG kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya.

  • Sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km.
  • Sektor tenggara meliputi Sungai Woro maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 km dari puncak.

“Suplai magma masih terus berlangsung, dan ini bisa memicu awan panas guguran di wilayah potensi bahaya,” kata Agus Budi Santosa.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi lahar hujan dan gangguan abu vulkanik, terutama saat terjadi hujan di sekitar lereng Gunung Merapi.

Jika terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan, BPPTKG akan segera melakukan peninjauan kembali terhadap status aktivitas gunung. (ef linangkung)

Berita Terbaru

kecelakaan nmax
Pengendara N-Max Kehilangan Nyawa Seketika usai Tabrak Bokong Truk Bermuatan di Jalan Yogya–Wates
6100584037459545488
Jogja Fashion Week 2025 Hadirkan 67 Brand Lokal, Komunitas Difabel, hingga Warga Binaan
6100584037459545466
Cegah Konflik Sosial, Pemkot Yogyakarta Luncurkan Mobil Keliling LK3 untuk Perkuat Ketahanan Keluarga
szabo-viktor-vGE0yrnR9ac-unsplash
Soal dan Jawaban Modul 3.3 Pelatihan Anti Bullying Kemenag 2025
glenn-carstens-peters-npxXWgQ33ZQ-unsplash (2)
Cara Verval Ijazah di Info GTK 2025 Sesuai Kemendikbudristek, Cek Selengkapnya di Sini

TERPOPULER

blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
edwin-petrus-btuIQ0cgatc-unsplash
Hal Apa yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Experiential Learning? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini