
TUGUJOGJA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 6 Yogyakarta terus mempercepat transformasi digital demi mendukung keberlanjutan lingkungan. Sejak Selasa, 17 Juni 2025, KAI Daop 6 resmi menambah unit face recognition boarding gate di Pintu Timur Stasiun Yogyakarta.
Langkah ini memperkuat komitmen perusahaan dalam mengurangi penggunaan kertas serta meningkatkan efisiensi proses pelayanan.
KAI Daop 6 mengimplementasikan teknologi face recognition secara aktif demi mempercepat proses boarding bagi pelanggan kereta api jarak jauh. Para penumpang cukup berdiri di depan kamera gate, dan sistem akan secara otomatis mencocokkan wajah mereka dengan data tiket yang telah terintegrasi. Teknologi ini menghapus keharusan menunjukkan boarding pass fisik maupun kartu identitas.
“Kami terus memperkuat digitalisasi layanan agar pelanggan merasakan kemudahan dan efisiensi dalam setiap perjalanan. Teknologi face recognition ini tidak hanya mempercepat boarding, tapi juga mengurangi penggunaan kertas yang berdampak pada lingkungan,” kata Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih.
Dukung SDGs dan Efisiensi Pelayanan Lewat Teknologi Wajah
Feni menegaskan bahwa teknologi ini hadir sebagai bentuk adaptasi KAI terhadap era digital dan tuntutan keberlanjutan. KAI Daop 6 berusaha menciptakan sistem transportasi yang modern, aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
Sebelum menggunakan layanan ini, penumpang wajib melakukan registrasi wajah. KAI menyediakan dua opsi registrasi, yaitu melalui aplikasi Access by KAI atau secara langsung di stasiun yang menyediakan fasilitas pendaftaran wajah. Proses registrasi ini hanya perlu dilakukan satu kali, dan selanjutnya penumpang dapat menggunakan layanan face recognition kapan saja dan di mana saja.
“Kami mengimbau seluruh pelanggan untuk melakukan registrasi wajah sebelum hari keberangkatan. Saat ini, kami masih menyediakan opsi boarding manual di selasar selatan Pintu Timur. Namun ke depan, kami akan mengimplementasikan sistem face recognition secara penuh,” ujar Feni.
KAI Daop 6 tidak hanya menargetkan efisiensi pelayanan melalui digitalisasi, tetapi juga berkontribusi langsung dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Pengurangan tiket cetak secara langsung menekan limbah kertas dan mengurangi emisi dari proses produksi serta distribusi tiket.
“Satu wajah yang kami pindai, berarti satu tiket yang tidak perlu kami cetak. Kami ingin menunjukkan bahwa transformasi digital dapat membawa dampak positif yang nyata terhadap lingkungan dan efisiensi operasional,” tegas Feni.
KAI Daop 6 meyakini bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk menjawab tantangan zaman. Melalui inovasi ini, KAI tidak hanya menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab terhadap bumi dan generasi masa depan.
Langkah strategis ini memperkuat posisi KAI sebagai penyedia layanan transportasi berbasis teknologi yang berkelanjutan dan sejalan dengan agenda global.
Dengan terus menambah unit face recognition boarding gate, KAI Daop 6 membuktikan komitmen nyata dalam mewujudkan ekosistem transportasi yang cerdas dan ramah lingkungan.