
TUGUJOGJA – Penemuan telur penyu kembali terjadi di wilayah pesisir selatan Gunungkidul. Kali ini, petugas menemukan sebanyak 111 butir telur penyu di Pantai Jungwok, Kecamatan Girisubo, pada Selasa pagi (20/5/2025), sekitar pukul 07.00 WIB.
Penemuan ini semakin menegaskan bahwa kawasan ini merupakan habitat penting bagi penyu yang perlu mendapatkan perlindungan serius.
Penemuan Telur Penyu di Pantai Gunungkidul
Satim (55), anggota SAR pantai Jungwok, menemukan telur-telur tersebut pertama kali saat melakukan patroli pagi. Ia melihat dua jejak penyu menuju ke arah timur sekitar 20 meter dari pos SAR. Di ujung jejak tersebut tampak gundukan pasir yang mencurigakan.
“Kami melihat ada dua jejak penyu dan pasir berserakan, lalu kami lakukan penggalian dan benar, ada telur penyu di dalamnya,” ungkap Satim.
Bersama dengan saksi lain, yakni Sunu Handoko Bayu Segara (41) selaku Komandan SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi I, serta dua nelayan pemancing, Bono (36) dan Sukidi (40), mereka menggali secara hati-hati.
Total, petugas menemukan 111 butir telur, dengan rincian 109 dalam kondisi baik dan dua lainnya rusak.
Langkah Selanjutnya
Sunu Handoko menjelaskan, petugas kemudian mengevakuasi telur-telur tersebut menggunakan box sterofoam berisi pasir dari lokasi penemuan, guna menjaga suhu dan kelembaban yang sesuai.
“Langkah ini kami ambil agar telur tetap stabil hingga ditetaskan. Selanjutnya kami laporkan ke LPSPL Serang Wilker DIY dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gunungkidul,” jelasnya.
Telur-telur penyu tersebut selanjutnya akan diserahkan ke LPSPL Serang Wilker DIY dan DKP Gunungkidul untuk dibawa ke penangkaran penyu di Pantai Pelangi, Bantul. Di sana, petugas akan menetaskan telur-telur secara aman sebelum tukik dilepas kembali ke laut.
Penemuan telur penyu ini merupakan yang kedua dalam bulan ini. Sebelumnya, Tim SAR Satlinmas Wilayah Operasi I menemukan sebanyak 108 telur penyu di Pantai Wediombo.
Lokasi-lokasi ini termasuk dalam kawasan konservasi berdasarkan Keputusan Bupati Gunungkidul Nomor 161 Tahun 2016 tentang penetapan habitat penyu.
Perwakilan BKSDA Gunungkidul, Turmaryadi, menyampaikan bahwa aktivitas wisata yang tinggi mulai mengganggu habitat bertelur penyu di beberapa pantai. Ia menekankan perlunya pengendalian kegiatan wisata untuk menjaga ekosistem laut.
“Pantai seperti Jungwok, Wediombo, hingga Sedahan merupakan tempat bertelur penyu yang harus dijaga. Tanpa upaya konservasi konkret, kita bisa kehilangan salah satu indikator kesehatan laut kita,” tutupnya.
Sunu Handoko mengimbau kepada masyarakat yang menemukan telur penyu agar segera melaporkannya kepada pihak berwenang seperti DKP atau BKSDA untuk penanganan yang sesuai.
Penanganan yang tepat sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup penyu yang saat ini semakin terancam. (ef linangkung)