
TUGUJOJGA — Pemerintah Kabupaten Kulon Progo secara resmi mengangkat 168 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Formasi Tahun 2024 tahap pertama. Namun, Kulon Progo masih mengalami kekurangan serius tenaga kesehatan.
Wakil Bupati Kulon Progo, H. Ambar Purwoko, menyerahkan langsung Surat Keputusan (SK) pengangkatan kepada para ASN P3K. Ia menyampaikan harapan besar kepada mereka untuk benar-benar menjalankan tugas dengan sepenuh hati.
Kepala BKPSDM Kulon Progo, Sudarmanto, mengatakan Pemerintah Daerah telah membuka formasi untuk empat kategori: tenaga teknis, tenaga kesehatan, guru, dan tenaga administrasi umum.
Dari total formasi yang tersedia, sebanyak 135 orang berhasil lolos untuk tenaga teknis, 15 orang untuk tenaga kesehatan, dan 18 orang untuk tenaga guru.
Formasi Kesehatan Masih Kosong
“Formasi tenaga kesehatan kami masih banyak yang kosong. Bahkan tidak ada pelamar pada posisi penting seperti bidan ahli pertama, pranata laboratorium kesehatan, dan fisioterapis ahli pertama,” ungkap Sudarmanto.
Ia menjelaskan bahwa kekosongan ini terjadi bukan karena kurangnya formasi yang dibuka, melainkan karena nihilnya pelamar yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan. Artinya, sistem sudah siap, anggaran tersedia, tapi sumber daya manusia yang kompeten belum terpenuhi.
Sudarmanto mendorong para P3K yang sudah diangkat agar menunjukkan profesionalisme dan loyalitas tinggi. Ia meminta mereka mengubah paradigma kerja dari sekadar menggugurkan kewajiban menjadi kontribusi nyata bagi pelayanan publik.
“Kami butuh aparatur yang bisa hadir sebagai solusi, bukan sekadar mengisi bangku. P3K harus bekerja dengan kedisiplinan, integritas, dan orientasi pada kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Tantangan Baru bagi ASN P3K
Wakil Bupati Ambar Purwoko menyambung dengan pernyataan yang penuh semangat dan refleksi mendalam. Ia menyebut pengangkatan ini bukanlah puncak karier, melainkan pintu gerbang perjuangan untuk mengabdi.
“Panjenengan semua harus siap menjadi pelayan masyarakat. Ingat, banyak orang yang belum seberuntung panjenengan. Maka bersyukurlah, dan buktikan dengan kerja nyata yang penuh tanggung jawab,” ujar Ambar.
Ia menekankan tiga nilai utama yang wajib dipegang seluruh ASN P3K di Kulon Progo: integritas, kompetensi, dan komitmen pelayanan publik. Dalam sambutannya yang menggugah, Ambar tidak hanya memberikan motivasi, tapi juga peringatan.
“Jadilah pribadi yang jujur dan amanah. Meski gaji tidak seberapa, kalau diterima dengan ikhlas, itu akan menjadi berkah. Jangan pernah berhenti belajar. Dunia birokrasi berubah sangat cepat. Siapa yang tidak mau belajar akan tertinggal. Dan yang paling utama: layani masyarakat dengan keramahan dan keikhlasan,” tegasnya.
Ambar menyampaikan keyakinannya bahwa para P3K yang diangkat kali ini adalah sosok-sosok terpilih yang siap membangun Kulon Progo dengan dedikasi tinggi. Ia meminta mereka untuk tidak sekadar menjalani rutinitas, tetapi juga berinovasi, mencari solusi, dan membawa perubahan.
“Kulon Progo butuh orang-orang yang tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga hadir dengan semangat, ide, dan keberanian untuk membenahi pelayanan publik,” kata dia.
Meski telah menambah 168 ASN P3K, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo masih terus berjibaku menghadapi kekosongan di sektor vital seperti kesehatan. Sebuah ironi di tengah upaya pemerintah untuk memperkuat layanan publik.
Kini, semua mata tertuju pada bagaimana para P3K baru ini akan menjawab tantangan berat di depan mereka—membangun Kulon Progo yang lebih kuat, sehat, dan melayani..