
TUGUJOGJA – Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong aparatur sipil negara (ASN) tumbuh secara terukur dan merata. Melalui Jogja Learning Wallet (JLW), Pemkot Yogyakarta memastikan kompetensi ASN meningkat dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Kepala Bidang Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia BKPSDM Kota Yogyakarta, Wuri Widayati menegaskan Pemkot Yogyakarta menghadirkan pelatihan inovatif dengan memanfaatkan program e-Wallet ASN bernama Jogja Learning Wallet.
Pada Rabu, 16 Juli 2025, sebanyak 30 ASN Eselon 4 mengikuti pelatihan Leadership & Goal Setting di Unisi Hotel Malioboro.
“JLW merupakan afirmasi yang mendorong pertumbuhan kompetensi ASN secara terukur dan merata. Dalam konteks ini, ASN yang berada pada posisi 7, 8, dan 9 berdasarkan Nine Box Grid Manajemen Talenta memperoleh kesempatan untuk berkembang lebih jauh,” tegas Wuri.
Wuri menekankan JLW bukan sekadar penghargaan. Ia menegaskan JLW hadir sebagai dorongan bagi ASN untuk terus tumbuh, melayani, dan menyebarkan semangat perubahan di lingkungannya.
“Bagi ASN yang mendapat JLW, gunakanlah untuk membuka jalan bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga bagi rekan ASN lain. Sebab langkah maju yang kita ambil hari ini akan menjadi cahaya dan motivasi bagi rekan-rekan yang lain,” ujarnya.
Asisten Administrasi Umum Setda Kota Yogyakarta, Dedi Budiono, menguatkan pesan tersebut. Ia menegaskan tiga aspek kompetensi yang wajib ASN kembangkan secara konsisten, yaitu knowledge, skill, dan attitude. Menurutnya, irisan antar tiga aspek tersebut harus semakin diperbesar untuk menciptakan profesionalitas ASN sejati.
“Pemkot Yogyakarta melakukan transformasi dalam manajemen pengembangan ASN, melalui Manajemen Talenta dengan pendekatan meritokrasi, untuk memastikan objektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan karir ASN, serta mendukung pencapaian tujuan strategis pembangunan dan pelayanan publik,” tegas Dedi.
Dedi menyebut pelatihan leadership dan goal setting menjadi penting. Pemkot Yogyakarta ingin menyiapkan kader-kader pemimpin masa depan yang tangguh dan adaptif. Ia menekankan regenerasi kepemimpinan dalam birokrasi adalah hal alami yang pasti akan terjadi.
“Sebagai ASN yang profesional kita harus punya ide, inovasi dan kontribusi untuk membuat perubahan yang lebih baik dan berdampak pada pencapaian visi Pemkot, yaitu membangun masyarakat Kota Yogya yang adil makmur, lestari, dan berkeadaban,” tandasnya.
Dedi memaparkan fakta membanggakan. Pada tahun 2024, Pemkot Yogyakarta menempati peringkat 14 terbaik nasional dalam Pengembangan Kompetensi ASN dengan capaian Indeks Meritokrasi 323 dan Indeks Prestasi ASN 86. Ia memastikan prestasi itu menjadi pijakan untuk berlari lebih cepat di tahun 2025.