
TUGUJOGJA – Di antara bilik kayu lapuk yang hampir roboh, harapan kecil itu akhirnya menyala. Ibu Kusmiyati (39), seorang penderita diabetes yang tinggal di rumah tak layak huni bersama suaminya, Baryadi, akhirnya mendapat perhatian langsung dari Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Pagi ini, Rabu, 21 Mei 2025, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menjejakkan kaki langsung di rumah sederhana itu, membawa harapan dan bukti bahwa negara tidak menutup mata terhadap warganya yang membutuhkan.
Bupati Endah tidak datang sendiri. Ia menggandeng jajaran lintas instansi, mulai dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan hingga Baznas, untuk menyaksikan langsung kondisi Ibu Kusmiyati yang telah satu tahun berjuang melawan diabetes.
Dalam kondisi lemah dan terbatas, Kusmiyati tetap menjalani pemeriksaan rutin demi bertahan hidup.
“Kami menerima laporan dari masyarakat mengenai kondisi rumah dan kesehatan Bu Kusmiyati. Kami langsung turun ke lapangan karena ini bukan sekadar data, ini tentang nyawa, tentang hak dasar hidup layak,” tegas Bupati Endah.
Penanganan Medis hingga Bedah Rumah
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak hanya mengunjungi, tetapi juga langsung menyusun langkah konkret. Bupati menjelaskan bahwa pihaknya akan mengoordinasikan penanganan melalui kerja sama lintas sektor.
Baznas akan membedah rumah Kusmiyati, Dinas Sosial menyalurkan bantuan sosial, dan Dinas Kesehatan menangani kebutuhan medis, termasuk perawatan intensif pada kaki Kusmiyati yang memerlukan tindakan segera.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Dengan kolaborasi yang solid, kita bisa hadir lebih cepat, lebih tepat, dan lebih manusiawi,” lanjutnya.
Di tengah keharuan suasana, Baryadi menyambut penuh syukur. Ia menggenggam tangan istrinya dengan mata berkaca-kaca saat menyampaikan terima kasih kepada rombongan.
“Saya tidak menyangka rumah kami akan dikunjungi langsung oleh Ibu Bupati. Saya sangat berterima kasih. Semoga Ibu Bupati dan semua yang membantu selalu diberi kesehatan,” ucap Baryadi penuh haru.