
TUGUJOGJA– Suasana semangat memenuhi Lapangan SMK Negeri 3 Wonosari saat Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, hadir langsung dalam kegiatan apel pagi, Senin (6/5).
Kehadiran Bupati menjadi momen istimewa bagi 1.180 siswa-siswi yang mendapat motivasi langsung dari orang nomor satu di kabupaten tersebut.
Pernikahan Dini di Gunungkidul
Dalam sambutannya, Bupati Endah tidak hanya memberi semangat, tetapi juga menyoroti persoalan serius yang tengah melanda generasi muda, yakni meningkatnya kasus pernikahan dini di Gunungkidul.
“Setiap bulan sebanyak 40 siswa di Gunungkidul mengajukan dispensasi nikah. Ini merugikan masa depan mereka. Setelah menikah, banyak yang tidak siap menjadi orang tua, dan pasti anak menjadi korban,” tegasnya.
Endah mengajak para siswa untuk terus belajar, berinovasi, serta menanamkan semangat pantang menyerah demi menggapai masa depan yang lebih baik.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengunjungi Cafe Saga, unit usaha kuliner yang dikelola oleh siswa dan alumni SMK Negeri 3 Wonosari. Ia mengapresiasi integrasi antara pembelajaran teori dan praktik di sekolah tersebut.
“Saya bangga, di sekolah ini pembelajaran teori terintegrasi dengan praktik. Ternyata sudah punya kafe sendiri dan sudah sering digunakan untuk meeting atau rapat dinas. Kami berharap SMK 3 Wonosari terus berinovasi dan mencetak generasi unggul dari Gunungkidul untuk Indonesia,” ungkapnya.
Pengalaman Bupati Endah
Bupati Endah juga membagikan kisah perjuangannya semasa sekolah, memberikan contoh nyata tentang pentingnya kerja keras, kedisiplinan, dan penggunaan teknologi secara bijak.
“Saya dulu sekolah jalan kaki 14 kilometer. Tapi dengan semangat dan doa, semua bisa diraih. Jangan larut dalam gaya hidup dan media sosial, gunakan teknologi untuk kegiatan positif dan fokus pada tujuan,” pesannya.
Ia menutup sambutannya dengan mengutip Bung Karno. Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Kalau pun jatuh, kalian akan jatuh di antara bintang-bintang.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 3 Wonosari, Dwi Retno Wahyuningsih, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Bupati. Ia juga menjelaskan lima konsentrasi keahlian di sekolah tersebut, yaitu Teknik Audio Video, Kuliner, Elektronika Industri, Perhotelan, dan Mekatronika.
“Hari ini sangat spesial karena Ibu Bupati hadir di tengah-tengah kami. Kami tidak menerima jika 1.180 siswa kami disebut generasi stroberi. Harapan kami, mereka adalah generasi intan yang bersinar dan siap mengubah dunia dengan keterampilannya,” ujar Dwi Retno. (ef linangkung)