Tempat Parkir Hasil Relokasi Sepi, Paguyuban Eks ABA Tuntut Pemerintah Bersihkan Sumbu Filosofi dari Bus Wisata

Bagikan :
Tempat Khusus Parkir hasil relokasi di Kota Baru hasil masih sepi. (Istimewa)

TUGUJOGJA – Paguyuban Eks Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali menuntut Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah Daerah DIY menegakkan komitmen penataan kawasan Sumbu Filosofi dengan tegas.

Koordinator Paguyuban Eks TKP Abu Bakar Ali, Agil Suharyanto, mengatakan parkir hasil relokasi di Kota Baru masih sepi meskipun aksesnya sudah dipermudah. Agil menyebut bus wisata lebih banyak masuk ke kawasan Sumbu Filosofi daripada parkir di TKP resmi.

“Sekarang masih banyak parkir-parkir di kawasan Sumbu Filosofi, terutama di selatan Tugu. Kami tidak tahu apakah itu resmi atau tidak, tapi bus wisata lebih banyak masuk ke sana,” kata Agil, Selasa, 1 Juli 2025.

Agil meminta pemerintah segera bertindak tegas. Ia menegaskan pengelola parkir di relokasi sudah menunggu lama tanpa penghasilan.

“Sudah hampir sebulan lebih kami tidak bisa mencari nafkah. Weekend kemarin banyak berita jalan macet, wisata ramai, tapi tidak ada satu pun bus masuk ke TKP kami,” ujar dia.

Menurut Agil, pembatas jalan di depan lokasi parkir Kota Baru sudah dibongkar atas izin Pemkot Yogyakarta agar bus wisata mudah masuk. Namun, pengunjung masih memilih parkir di kawasan Malioboro.

Baca juga  Tumbuhkan Rasa Malu, Sleman Gencar Pangkas Angka Kemiskinan Lewat Revolusi Mental

“Kami menyerahkan ke pemerintah, apakah komitmennya sungguh-sungguh untuk menata Sumbu Filosofi bebas kendaraan besar. Kalau kami dibiarkan seperti ini, sama saja membunuh kami pelan-pelan,” tegasnya.

Desakan Penataan Menyeluruh dan Ancaman Aksi Jalanan

Agil menambahkan parkir bus wisata di kawasan Mangkubumi dan sekitarnya tidak memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi kota maupun provinsi. Ia menengarai selama ini parkir di kawasan itu tidak ada pemasukan PAD.

“Jangan-jangan ada oknum yang menerima, kami juga tidak tahu, tapi kenapa seakan-akan dibiarkan,” ujar Agil.

Agil mengaku pihaknya masih bersabar. Namun, ia mengingatkan jika pemerintah tidak menindaklanjuti komitmen penataan kawasan Sumbu Filosofi, warga akan turun ke jalan.

“Kami mohon maaf, kalau nanti teman-teman bergerak ke jalan, jangan salahkan kami. Kami hanya menuntut komitmen Sumbu Filosofi bebas kendaraan besar,” tegasnya lagi.

Agil menekankan penataan parkir harus dilakukan total untuk menjaga ketertiban. Terlebih sudah membantu pemerintah menata kawasan Sumbu Filosofi.

“Kami mendukung penataan, tapi kalau hasilnya seperti ini pasti akan timbul gejolak sosial,” katanya.

Baca juga  Setahun Derita Diabetes di Rumah Reyot, Warga Gunungkidul Akhirnya Dapat Penanganan dan Bantuan

Menurut Agil, sepanjang Tugu hingga selatan harus bebas kendaraan besar seperti bus wisata. Ia menyebut bus wisata tidak pernah parkir di lokasi resmi, padahal Kota Yogyakarta memiliki tiga TKP resmi untuk bus wisata, yakni TKP Kota Baru, TKP Senopati BI, dan TKP Ngabean.

Agil menjelaskan ketiga TKP tersebut sudah memadai menampung bus wisata. Saat ini TKP Kota Baru dan TKP Ngabean mati karena bus wisata lebih memilih parkir di tempat tidak jelas.

“Kalau dikatakan resmi, mereka tidak memberi PAD untuk daerah,” ungkapnya.

Ia memastikan TKP Kota Baru sudah layak dan aman bagi bus wisata. Karena Paguyuban sudah memperbaiki akses masuk ke TKP Kota Baru sehingga jalannya nyaman dan aman untuk wisatawan.

“Kalau pemerintah serius, tiga TKP ini cukup untuk menampung bus wisata tanpa mengganggu kawasan Sumbu Filosofi,” pungkasnya.

Berita Terbaru

6102493038753466150
Nilai Ada Kejanggalan Penangkapan 5 Pelaku Judi Online di Bantul, JPW Desak Kapolri Turun Tangan
Prediksi Setlist Lagu Konser BABYMONSTER Jakarta 2025
Cara Beli Tiket LaLaLa Fest 2025 Lengkap Daftar Line Up 3 Hari Penuh
6102493038753466100
Disundul dari Belakang saat Menunggu Lampu Merah, Siswi di Gunungkidul Dilarikan ke Rumah Sakit
Link Tiket Konser Blackpink Jakarta 2025
Rundown Cherrypop Fest 2025: Info Susunan Acara hingga Open Gate Konser
malioboro
Reresik Malioboro: Aksi Kolaborasi Wujudkan Yogyakarta Bersih, Nyaman, dan Harmonis

TERPOPULER

Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
edwin-petrus-btuIQ0cgatc-unsplash
Hal Apa yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Experiential Learning? Cek Penjelasan Lengkapnya di Sini
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan