
TUGUJOGJA – Suasana tenang di Kalurahan Jetis, Kapanewon Saptosari, Gunungkidul mendadak berubah mencekam pada Selasa sore, 25 Juni 2025. Seorang petani lansia, berinisial G (56), ditemukan tewas tergantung di sebuah gubuk ladang milik warga setempat. Penemuan jasad ini mengguncang warga dan menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.
Kapolsek Saptosari, AKP Agus Fitriyana, membenarkan peristiwa tragis tersebut. Polisi menyebut korban telah meninggalkan rumah sejak dini hari, dan baru ditemukan tergantung pada sore harinya oleh warga sekitar.
“Saksi pertama, Watirah (46), seorang petani, saat itu membersihkan ladang yang bersebelahan dengan ladang milik Wantiyo atau Prapto Diharjo di Padukuhan Mojosari. Ketika menoleh ke arah utara, saksi melihat seseorang tergantung di dalam gubuk,” jelas AKP Agus.
Watirah langsung berteriak meminta pertolongan. Prapto Diharjo bersama warga lainnya bergegas mendatangi lokasi dan segera melaporkan kejadian itu ke Polsek Saptosari.
Kronologi dan Hasil Pemeriksaan Medis
Polisi bersama tim medis RSUD Saptosari segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Mereka menemukan korban dalam posisi menggantung dengan wajah menghadap ke utara, tangan kiri tertekuk ke dalam, dan tumit terangkat dari tanah.
Leher korban terjerat kabel hitam sepanjang 1,5 meter yang diikatkan ke kayu atap gubuk. Panjang kabel dari simpul di leher ke simpul di atas mencapai sekitar 70 sentimeter.
Polisi memastikan korban telah meninggal dunia ketika ditemukan. Tubuhnya menggantung tanpa menyentuh tanah sama sekali. Jari kaki tak menyentuh tanah, sementara ibu jari sempat menempel di permukaan tanah.
Baju merah, celana kain cokelat, dan sandal biru masih melekat pada tubuh korban saat ditemukan.
Hasil pemeriksaan tim medis RSUD Saptosari mengungkapkan fakta memilukan. Leher korban menunjukkan bekas jeratan di semua sisi. Pupil mata membesar, lidah tergigit, dan cairan keluar dari hidung serta alat kelamin.
Dokter menyimpulkan korban telah meninggal lebih dari 12 jam sebelum ditemukan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.
“Korban meninggalkan rumah sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, korban diduga melakukan tindakan tersebut beberapa jam setelah itu,” ujar Kapolsek.
Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan menyimpulkan bahwa insiden ini murni korban mengakhiri hidupnya sendiri.
Meski demikian, kepolisian tetap mendalami latar belakang dan motif korban demi memastikan tidak ada unsur lain yang terlewatkan.