
TUGU JOGJA – Kian kompleksnya tantangan menjadi orang tua di era modern mendorong munculnya berbagai inisiatif untuk membekali keluarga dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan. Salah satunya adalah gelaran Parenting Class bertajuk “Menjadi Orang Tua di Era Modern – Tantangan Kesehatan Mental dan Kesetaraan Gender” yang telah sukses diselenggarakan pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Acara berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WIB di Sukha Coffee Ground, Jalan Monjali, Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, dan diinisiasi oleh Citra Komunika Nusantara.
Program ini mendapat dukungan dari sejumlah komunitas dan media lokal seperti Kagama Parenting, AIMI Jogjakarta, tugujogja.id, kabarjawa.com, serta tentu saja tuan rumah Sukha Coffee Ground.
Kegiatan ini hadir sebagai ruang belajar sekaligus wadah curhat bagi para orang tua yang sedang berjuang membesarkan anak di tengah cepatnya perubahan zaman.
Konsep yang ditawarkan pun berbeda dari seminar kebanyakan, dikemas santai namun penuh makna, jauh dari kesan kaku dan formal.
Dalam suasana yang nyaman dan akrab, peserta tidak hanya mendapatkan materi edukatif, tetapi juga kesempatan untuk berbagi pengalaman, bertanya langsung kepada narasumber, bahkan mencurahkan uneg-uneg seputar dunia parenting.
Tempat yang cozy seperti Sukha Coffee Ground makin memperkuat nuansa informal, membuat proses belajar terasa seperti ngobrol santai bersama teman.
Materi utama dalam parenting class ini berfokus pada isu-isu yang relevan dengan tantangan masa kini, seperti pentingnya menjaga kesehatan mental dalam lingkungan keluarga, teknik mengelola emosi ketika menghadapi anak, serta membangun komunikasi efektif antara orang tua dan anak.
Selain itu, acara ini juga menyoroti pentingnya kesetaraan peran ayah dan ibu dalam proses pengasuhan.
“Acara ini memang ditujukan untuk para orang tua yang ingin belajar dan bertumbuh bersama anak. Karena dalam proses parenting, kita tidak dituntut untuk sempurna, tapi perlu kesediaan untuk terus berkembang,” ungkap panitia dalam keterangannya.
Tak hanya mendapatkan wawasan, peserta juga disuguhi snack ringan, berkesempatan membawa pulang doorprize menarik, serta membangun relasi baru dengan sesama orang tua yang memiliki semangat belajar yang sama.
Salah satu narasumber, Unggul Andri selaku penggiat Kagama Parenting, menegaskan bahwa akar dari banyak persoalan dalam keluarga sering kali berawal dari kurangnya komunikasi yang sehat.
“Semua masalah yang ada di dunia ini timbul karena adanya miss komunikasi, maka jika ada masalah perbaikilah komunikasi,” ujarnya di akhir sesi. Ia menambahkan, “Dan ingat seberat apapun masalah, tidak ada yang tidak bisa dicari solusinya.”
Senada dengan hal tersebut, Agustin Dwi, M.Psi., Psikolog dari Puspaga Prima DIY, menggarisbawahi peran penting keluarga dalam membentuk kesehatan mental anak sejak dini.
“Keluarga itu pintu pertama untuk menjaga kesehatan mental anak, dan di dalamnya semua unsur harus jaga – baik ayah, ibu, maupun anak,” tegas Agustin dalam penyampaiannya.
Kehadiran dua pembicara yang memiliki pengalaman luas dalam bidang psikologi dan parenting menjadikan forum ini bukan sekadar tempat diskusi, melainkan ruang kolaboratif untuk berbagi solusi konkret yang bisa langsung diterapkan di rumah masing-masing.
Tak bisa dipungkiri, menjadi orang tua masa kini berarti harus mampu menavigasi berbagai tantangan mulai dari tekanan ekonomi, pengaruh digital, hingga ekspektasi sosial.
Oleh karena itu, kegiatan seperti ini menjadi sangat penting untuk memperkuat kapasitas orang tua agar lebih adaptif, sabar, dan sadar peran dalam mendampingi pertumbuhan anak.
Bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, kelas ini menjadi momen refleksi sekaligus awal yang baik untuk memperbaiki pola pengasuhan.
Tak hanya tentang teori, namun juga praktik nyata yang dibagikan oleh para ahli dan peserta lain yang saling menguatkan.
Dengan semangat edukatif, pendekatan empatik, dan suasana hangat yang dibangun selama acara, Parenting Class ini diharapkan dapat melahirkan komunitas orang tua yang saling mendukung dalam membesarkan generasi baru yang sehat secara mental dan kuat secara emosional.***