
TUGU JOGJA – Di tengah deretan film nasional yang dijadwalkan rilis tahun 2025, Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian mencuri perhatian sebagai film bertema militer yang diangkat dari kisah nyata.
Lebih dari sekadar tontonan, film ini menyuguhkan kisah emosional yang menggugah tentang perjuangan, cinta keluarga, serta pengabdian tanpa batas kepada Tanah Air.
Disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, Believe bukan sekadar menyajikan adegan laga dalam suasana perang, namun juga menawarkan pengalaman sinematik yang mendalam dan menyentuh hati.
Film ini merupakan adaptasi dari buku biografi berjudul Believe – Faith, Dream, and Courage, yang mengisahkan perjalanan hidup seorang pemuda bernama Agus, anak dari keluarga prajurit, yang berjuang menjemput mimpinya meski dibayang-bayangi masa kecil yang tidak mudah.
Dari Luka Masa Kecil ke Medan Perjuangan
Tokoh utama dalam Believe, Agus, digambarkan sebagai sosok muda yang tumbuh dalam keluarga yang tidak utuh. Kehidupan masa kecilnya penuh luka emosional, namun hal tersebut justru menjadi pijakan yang membentuk karakternya sebagai pribadi tangguh.
Dalam bayang-bayang perang dan trauma, Agus menunjukkan bahwa dengan keyakinan dan kerja keras, siapa pun bisa mencapai mimpi besar, bahkan ketika dunia tampak tidak berpihak.
Kisah Nyata dengan Sentuhan Sinematik Berkelas
Film ini mengambil latar sejarah penting dalam perjalanan bangsa, yakni Operasi Seroja pada tahun 1975 serta operasi militer ke Timor Timur pada 1995 dan 1999.
Trailer yang diluncurkan secara eksklusif di CGV FX Sudirman, Jakarta, memperlihatkan sekilas kemegahan dan kedalaman Believe.
Adegan penerjunan di Timor Timur tahun 1975 yang dilakukan oleh karakter Dedy Unadi menjadi pembuka yang dramatis dan menyiratkan skala produksi yang tidak biasa.
Tidak hanya dari sisi visual, keautentikan juga terasa dalam adegan peperangan yang dibuat semirip mungkin dengan kondisi nyata, berkat dukungan penuh dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam koreografi taktik dan teknik tempur.
Cinta, Tugas, dan Bangsa: Benang Merah Believe
Apa yang membuat Believe begitu menyentuh adalah kemampuannya mengaitkan benang merah antara cinta terhadap keluarga, tugas sebagai prajurit, dan dedikasi pada bangsa.
Agus tidak hanya harus memilih antara ambisi dan kenyamanan, tetapi juga menghadapi berbagai dilema moral dalam mempertahankan nilai-nilai yang diajarkan keluarganya.
Cinta dalam Believe tidak selalu ditampilkan dengan romantis. Kadang hadir dalam bentuk air mata yang tertahan, pelukan tanpa kata, atau pengorbanan diam-diam.
Ketulusan dan keberanian menjadi nilai-nilai yang terus diangkat, menjadikan film ini sebagai refleksi kehidupan nyata para prajurit dan keluarganya.
Sebuah Persembahan bagi TNI dan Generasi Muda
Lebih dari sekadar kisah perang, Believe adalah bentuk penghormatan kepada pengabdian panjang Tentara Nasional Indonesia.
Film ini menjadi ruang refleksi sekaligus edukasi, terutama bagi generasi muda, tentang arti perjuangan dan pengorbanan demi bangsa.
Ia mengajak kita untuk tidak melupakan sejarah, serta mengapresiasi nilai-nilai kebangsaan yang lahir dari kisah nyata rakyat biasa yang berani bermimpi besar.
Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian tidak hanya memanjakan penonton dengan adegan aksi spektakuler, tetapi juga mengajak mereka menyelami pergulatan hidup yang kompleks dan sarat nilai.
Dengan latar belakang sejarah yang kuat, produksi teknis yang serius, serta cerita yang membumi dan emosional, film ini layak disebut sebagai salah satu karya film nasionalisme terbaik yang akan tayang tahun ini.
Jangan lewatkan film ini di bioskop mulai tanggal 24 Juli 2025. Saksikan bagaimana kisah nyata berubah menjadi narasi sinematik yang menyentuh, dan temukan inspirasi tentang keberanian, cinta, dan pengabdian dalam Believe.***