Dana Keistimewaan Tak Lagi Sekadar Kesenian, Bupati Bantul Tegaskan Peranannya dalam Pemberdayaan Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan

Bagikan :
Sosialisasi Keistimewaan di Bantul/Foto: Pemkab Bantul

TUGUJOGJA — Pemerintah Kabupaten Bantul terus menggugah kesadaran publik bahwa Dana Keistimewaan (Danais) bukan sekadar dana pelestarian kesenian tradisional.

Danais kini menjelma menjadi alat strategis untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dan menekan angka kemiskinan secara nyata.

Dalam sebuah forum koordinasi kebijakan keistimewaan yang berlangsung penuh semangat, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memimpin langsung upaya penyelarasan pelaksanaan Danais agar sejalan dengan arah pembangunan daerah.

Pemerintah daerah memastikan bahwa pengelolaan Danais tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan menyatu dengan program prioritas yang berdampak nyata bagi masyarakat akar rumput.

Pengelolaan Dana Keistimewaan

Bupati Halim mengawali sambutannya dengan menekankan pentingnya penguatan akuntabilitas dalam pengelolaan Danais, terutama di tingkat kalurahan. Ia secara tegas mendorong seluruh Panewu (Camat) agar mengawal ketat setiap usulan program Danais yang muncul dari bawah.

“Program dan kegiatan keistimewaan DIY di kalurahan harus terus kita tingkatkan akuntabilitasnya. Bukan hanya dari sisi pertanggungjawaban keuangan, tetapi juga dari urgensi dan manfaat kegiatan bagi warga. Bapak Ibu Panewu harus terlibat sejak awal dalam menyusun perencanaan agar Danais benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat,” tegas Bupati.

Baca juga  Ekspor DIY Meningkat 11,27 Persen per April 2025, AS Tetap jadi Tujuan Utama

Tak hanya berhenti di situ, Bupati Halim juga membuka mata publik bahwa keistimewaan DIY tidak hanya berkutat pada panggung wayang, jathilan, atau ketoprak, namun juga mencakup aspek-aspek konkret dalam pembangunan ekonomi desa.

Ia menyoroti pentingnya program-program seperti Lumbung Mataraman dan optimalisasi lahan kas desa untuk memberdayakan warga secara berkelanjutan.

“Kita bisa menurunkan angka kemiskinan dengan cara memanfaatkan Danais secara cerdas. Kita punya Lumbung Mataraman, kita punya lahan kas desa, kita punya semangat gotong royong. Tinggal bagaimana kita menyatukan semua ini dalam satu visi besar: kemakmuran masyarakat Bantul,” papar Halim.

Penurunan Angka Kemiskinan

Sementara itu, Paniradya Kaistimewaan DIY, Tri Agus Nugroho, memperkuat pernyataan Bupati dengan membeberkan fakta menggembirakan. Ia menyampaikan bahwa angka kemiskinan di DIY, termasuk Bantul, terus menurun hingga Maret 2025, sebagai bukti nyata keberhasilan program keistimewaan.

*Angka kemiskinan yang turun secara konsisten adalah bukti bahwa kita berada di jalur yang benar. Ke depan, kita harus terus melandaskan perencanaan pada visi Gubernur DIY: memadukan pelestarian budaya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya lantang.

Baca juga  Sri Sultan Janji Bangunkan Embung untuk Kebun Kopi Cangkringan, Minta Branding Kopi Sleman Gunakan Satu Nama

Dalam forum yang dihadiri para pemangku kepentingan dari kalurahan hingga kapanewon, Roy Robert, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Bantul, juga memberikan penegasan strategis.

Ia menyampaikan bahwa seluruh program Danais harus berjalan sinkron dengan visi pembangunan daerah, provinsi, dan nasional. Ia menyebut bahwa peran Panewu sangat vital dalam menjaga harmonisasi antara visi Lurah, Bupati, Gubernur, hingga pemerintah pusat.

“Usulan dari kalurahan yang bersumber dari Danais harus diketahui dan dikawal oleh para Panewu. Sinkronisasi itu wajib, agar kita tidak berjalan sendiri-sendiri, melainkan seiring sejalan dengan visi pembangunan dari bawah hingga pusat,” tegas Roy sambil menyoroti pentingnya bottom-up planning yang sistematis.

Dengan semangat kolaborasi dan sinergi lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Bantul bertekad mengubah wajah dana keistimewaan dari sekadar pelestarian budaya menjadi instrumen transformasi sosial-ekonomi. Keistimewaan Yogyakarta, dalam perspektif baru ini, bukan hanya warisan, tetapi juga harapan. (ef linangkung)

Berita Terbaru

kecelakaan nmax
Pengendara N-Max Kehilangan Nyawa Seketika usai Tabrak Bokong Truk Bermuatan di Jalan Yogya–Wates
6100584037459545488
Jogja Fashion Week 2025 Hadirkan 67 Brand Lokal, Komunitas Difabel, hingga Warga Binaan
6100584037459545466
Cegah Konflik Sosial, Pemkot Yogyakarta Luncurkan Mobil Keliling LK3 untuk Perkuat Ketahanan Keluarga
szabo-viktor-vGE0yrnR9ac-unsplash
Soal dan Jawaban Modul 3.3 Pelatihan Anti Bullying Kemenag 2025
glenn-carstens-peters-npxXWgQ33ZQ-unsplash (2)
Cara Verval Ijazah di Info GTK 2025 Sesuai Kemendikbudristek, Cek Selengkapnya di Sini

TERPOPULER

blt-kis
Cara Ambil Bansos KIS BPJS Kesehatan 2025 Bagaimana? Apakah Berwujud BLT?
Pasang Infografis Kode Etik Modul 3 PPG
Pasang Infografis Kode Etik Profesi Guru di Tempat yang Mudah Dilihat? Kunci Jawaban PPG Guru Tertentu Modul 3
6098332237645858980
Kasus Judi Online di Bantul Sarat Kejanggalan, Gus Hilmy: Membantu Kejahatan adalah Kejahatan
COE-Agustus-2
Terbaru! Deretan Event Jogja Agustus 2025: Festival Budaya hingga Konser Musik di Kota Pelajar
6100584037459545298
JPW Desak Polda DIY Tangkap Bandar Judol: Logika Hukumnya Aneh, Masa Pemain Ditangkap, Bandarnya Dibiarkan?