
TUGUJOGJA – Warga Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, mengalami pagi yang mencekam ketika rombongan pesilat melintas. Polisi akhirnya menangkap dua warga setempat setelah bentrokan pecah dan menimbulkan korban luka.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, menjelaskan bahwa bentrokan itu terjadi Sabtu (12/7/2025) sekitar pukul 04.00 WIB. Awalnya, warga Brajan, Tamantirto, terbangun karena mendengar suara ledakan keras di ringroad barat.
“Warga menduga terjadi keributan besar dini hari itu,” ujar dia.
Warga segera mendatangi ringroad. Sesampainya di sana, mereka melihat rombongan pesilat berjumlah puluhan orang melintas dengan motor. Para pesilat itu memacu gas motor hingga menimbulkan suara bising sambil menyalakan kembang api di jalanan gelap.
Pemandangan itu membuat warga geram. Warga lain yang mendengar suara bising segera berdatangan. Mereka berkumpul di pinggir jalan sambil berteriak menentang aksi rombongan pesilat tersebut. Beberapa warga bahkan membalas bleyer-bleyer motor sebagai bentuk protes keras.
Namun, rombongan pesilat tetap melaju ke arah timur tanpa menghiraukan teriakan warga. Beberapa menit kemudian, enam motor pesilat yang berboncengan putar balik dan melaju ke arah warga. Melihat itu, warga segera menghadang mereka dengan penuh emosi.
Bentrok pun pecah seketika. Teriakan dan suara benturan motor memecah keheningan pagi. Warga melawan dengan tangan kosong dan alat seadanya. Rombongan pesilat yang dihadang berusaha kabur, tapi beberapa orang terjatuh dari motor dan menjadi bulan-bulanan massa.
Empat orang pesilat terkena amuk warga. Salah satunya mengalami luka parah. Polisi mengungkapkan, korban bernama Kurnia Malis Sandi (21), warga Lamongan, Jawa Timur. Dia mengalami patah pada jari tengah kiri dan luka sayatan cukup dalam sepanjang 20 sentimeter di paha kirinya.
Petugas patroli yang melintas di lokasi langsung menghalau kerumunan massa. Polisi segera mengamankan situasi agar bentrokan tidak meluas ke wilayah lain. Dalam insiden tersebut, polisi menangkap dua warga Tamantirto yang diduga terlibat pemukulan, yaitu MF dan AP.
AKP I Nengah Jeffry memastikan, polisi saat ini mendalami kasus bentrokan itu secara menyeluruh. Korban luka sayat telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polsek Kasihan untuk proses hukum lebih lanjut.
Polisi mengimbau warga tetap menahan diri dan melapor apabila mendapati konvoi pesilat yang meresahkan. Polisi juga akan meningkatkan patroli untuk mencegah aksi serupa terulang dan menimbulkan korban jiwa. (ef linangkung)