
TUGUJOGJA – Sebuah unggahan di media sosial viral pada Senin (9/6/2025) malam setelah menceritakan pengalaman seorang pengendara yang mobilnya diduga digores oleh seorang bocah penjual kerupuk di perempatan Tempel, Sleman.
Kisah tersebut diunggah oleh akun Instagram Merapi Uncover dan menarik perhatian warganet karena menyentuh sisi sosial sekaligus menyoroti keamanan di ruang publik.
Kronologi Kejadian di Simpang Empat Tempel
Dalam cerita yang dibagikan, saksi mata menyampaikan bahwa saat dirinya berhenti di lampu merah sekitar pukul 15.00 WIB dalam perjalanan dari Magelang menuju Yogyakarta, ia melihat seorang anak kecil yang tampak mencurigakan.
Anak tersebut menjajakan kerupuk, namun ketika tidak ada yang membeli, ia diduga mengetukkan benda tajam ke bodi mobil yang berhenti di depannya.
“Ketika mendekati mobil saya, saya coba tegur dan menunjukkan barang yang digunakan untuk mengores body mobil, ternyata memang benar dia menggunakan cutter kecil tanpa gagang,” tulis pengendara tersebut dalam kesaksiannya.
Setelah ditegur, bocah tersebut langsung pergi meninggalkan lokasi bersamaan dengan menyala hijaunya lampu lalu lintas. Saksi mengaku tidak sempat merekam kejadian karena sedang menyetir dan ponsel berada di dalam tas.
Postingan pengalaman itu kemudian viral di Instagram pada malam harinya dan mendapat berbagai reaksi dari masyarakat.
Tanggapan Polisi dan Hasil Penyelidikan
Menindaklanjuti laporan yang telah viral tersebut, Unit Reskrim Polsek Tempel bergerak cepat. Petugas mendatangi lokasi dan melakukan penyelidikan serta pengumpulan keterangan. Hasilnya, anak yang dimaksud berinisial MP (10), warga Lumbungrejo, Tempel, Sleman.
Kapolsek Tempel melalui Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, membenarkan bahwa MP sempat diamankan dan dimintai keterangan dengan didampingi oleh kedua orang tuanya.
“Anak tersebut mengaku hanya iseng mengetukkan benda tumpul ke bodi mobil karena tidak ada pembeli. Ia juga menyebut tidak bermaksud merusak,” terang AKP Salamun.
Diketahui, MP tinggal bersama orang tuanya di rumah kos milik warga sekitar. Sang ayah bekerja sebagai pedagang, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Bocah ini berjualan kerupuk di simpang empat tersebut sejak pagi hari.
Polisi tidak melanjutkan proses hukum terhadap MP mengingat usianya yang masih sangat muda, namun menghimbau masyarakat untuk tetap waspada dan bijak dalam menyikapi kejadian serupa.
“Antara terenyuh karena anak sekecil itu harus mencari nafkah, namun tindakan merusak tetap tidak dapat dibenarkan,” tutup saksi mata yang pertama kali membagikan cerita tersebut.