
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menegaskan bahwa proses renovasi atap ruang kelas SD Negeri Kledokan yang ambruk akan segera dimulai pada bulan Mei ini. Hal tersebut disampaikan saat ia meninjau langsung lokasi kejadian bersama Plt. Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Mustadi, pada Senin (5/5).
“Saya putuskan untuk bulan ini bisa dibangun. Untuk urusan administrasi nanti kita usahakan untuk diselesaikan,” tegas Harda di sela kunjungannya.
Peristiwa ambruknya atap ruang kelas 6 SD Kledokan yang terletak di Catur Tunggal, Kapanewon Depok, terjadi pada Minggu dini hari (4/5) pukul 00.22 WIB. Insiden tersebut disebabkan oleh kondisi kayu atap yang sudah lapuk akibat rayap, ditambah dengan hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Akibat kejadian ini, sejumlah meja dan kursi belajar mengalami kerusakan, sehingga kegiatan pembelajaran untuk sementara terganggu.
Bupati Harda menyatakan keprihatinannya atas peristiwa ini dan menekankan pentingnya tindakan cepat demi kenyamanan dan keselamatan siswa. Ia juga menyebut telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Sleman untuk menyusun perencanaan renovasi, tidak hanya untuk kelas yang roboh, tetapi juga fasilitas sekolah lain yang turut mengalami kerusakan.
“Saya nggak mau lama-lama. Kasihan anak-anak. Sehingga saya putuskan bulan Mei ini harus dibangun,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri Kledokan, Sulismiyatun, menjelaskan bahwa selama masa renovasi, siswa-siswi akan belajar dengan sistem shift pagi dan siang karena keterbatasan ruang kelas. Tiga ruang yang masih layak akan dimanfaatkan untuk enam kelas secara bergantian.
“Karena ada 6 kelas dan ruangan yang tersedia hanya 3 kelas, nanti bisa dengan metode shift. Shift pagi dan shift siang. Kelas bawah bisa shift pagi dan kelas atas shift siang,” ujar Sulismiyatun.
Pemerintah Kabupaten Sleman berharap, dengan dimulainya renovasi dalam waktu dekat, proses pembelajaran di SD Kledokan bisa segera kembali normal dan lebih aman bagi seluruh siswa.