
TUGUJOGJA – Menjelang perayaan Idul Adha 1446 H, sejumlah pelaku usaha peternakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memilih untuk tidak menyediakan stok hewan kurban secara berlebihan. Penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu alasan utama pengurangan stok tahun ini.
Pengelola Lintang Songo Farm, Rani, mengatakan pihaknya hanya menyiapkan 100 ekor sapi untuk kebutuhan qurban tahun ini. Jumlah tersebut berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Kami menyiapkan 100 ekor sapi yang didatangkan dari Bali. Ini kami buka pre order sejak sebelum sapinya datang dan sekarang sudah terjual 90 ekor,” ujarnya saat ditemui di peternakan yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Lintang Songo, Kamis, 15 Mei 2025.
Menurut Rani, sapi Bali dipilih karena jenisnya adalah sapi pedaging yang memiliki kualitas daging baik. “Sapi Bali ini istilahnya wagyu-nya Indonesia. Kulitnya tipis, tulangnya kecil, jadi dagingnya lebih banyak,” jelasnya.
Lintang Songo Farm juga menerapkan quality control yang ketat meski mendatangkan sapi dari luar daerah. Sapi-sapi yang dijual rata-rata memiliki berat 300 kilogram, dengan harga tertinggi mencapai Rp22–23 juta.
“Jumlah ini kami batasi karena melihat kondisi ekonomi masyarakat saat ini. Tahun ini daya beli menurun dibandingkan tahun lalu,” imbuh Rani.
Pemerintah DIY dan TPID Pastikan Ketersediaan Hewan Qurban
Hal tersebut diamini oleh pemerintah daerah. Dalam pemantauan yang dilakukan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Kabupaten Bantul, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan hewan qurban tetap aman tanpa memicu lonjakan harga.
“Menjelang Idul Adha, permintaan meningkat drastis. Hukum ekonomi, kalau permintaan tinggi, harga ikut naik. Tugas TPID adalah memastikan harga tetap terkendali,” ujar Tri Saktiyana, Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan.
Senada dengan itu, Fenty Yusdayati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul, menyebutkan pasokan hewan qurban di wilayahnya masih mencukupi. Selain produksi lokal, suplai juga didatangkan dari luar daerah.
“Kami pastikan stok cukup, tidak ada kekurangan yang berarti. Dengan begitu, inflasi bisa kita tekan,” ujarnya.
Pemerintah DIY bersama TPID akan terus melakukan pemantauan hingga hari-H Idul Adha untuk memastikan pelaksanaan ibadah qurban berlangsung lancar dan stabil dari sisi ekonomi.