TUGUJOGJA — Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, menghadiri reuni akbar bersama para alumni Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980.
Di tengah atmosfer yang hangat dan penuh canda tawa, Jokowi tampil sederhana namun penuh kharisma saat mengenang masa-masa perjuangannya di bangku kuliah.
Langkah Jokowi memasuki aula Fakultas Kehutanan medapat sambutan riuh tepuk tangan dan sorakan hangat dari sahabat-sahabat lamanya. Presiden hadir tanpa jarak, menyapa satu per satu, bahkan memanggil beberapa teman akrabnya dengan panggilan akrab.
Jokowi Singgung Isu Ijazah
Di hadapan para hadirin, ia membuka sambutan dengan sentilan yang langsung mengguncang tawa para alumni.
“Tadi Pak Arif menyampaikan soal nostalgia, saya lihat senang semuanya. Eh, jangan senang dulu lho. Karena ijazah saya masih diragukan,” ucap Jokowi, disambut gelak tawa membahana dari para peserta reuni.
Ia menegaskan bahwa meskipun telah memenuhi seluruh syarat akademik untuk lulus, isu mengenai keaslian ijazah masih saja bermunculan. Dengan gaya khasnya yang tenang tapi tegas, Jokowi menyindir fenomena tersebut sambil menyentil logika publik.
“Saya kadang geleng-geleng juga. Aduh, kok pada nggak masuk logika, tapi ya kejadiannya begitu,” lanjutnya.
Presiden menegaskan bahwa ia tidak pernah mengulang satu mata kuliah pun selama menjalani pendidikan di UGM. Ia bahkan menyampaikan hal itu bukan untuk membanggakan diri, melainkan untuk menjawab berbagai tudingan yang selama ini menghantuinya di ruang publik.
Kisah Jambrung dan Matematika
Jokowi kemudian membawa suasana reuni semakin hangat ketika ia menyebut nama sahabat dekatnya semasa kuliah, Jambrung Sasono. Dengan penuh canda, ia mengisahkan perjuangan Jambrung yang berkali-kali gagal lulus dalam mata kuliah Matematika.
“Saya itu lulus terus, lulus semua. Beda kalau teman baik saya, Jambrung,” kata Jokowi sambil tersenyum.
Presiden lalu mengajak Jambrung untuk naik ke atas panggung. Ia mengingat bahwa sahabatnya itu pernah tidak lulus Matematika sebanyak empat kali. Namun ketika ditanya langsung, Jambrung membetulkan. Ia ternyata mengulang hingga delapan kali!
“Berapa kali?” tanya Jokowi.
“Delapan kali,” jawab Jambrung mantap, disambut tawa membahana dari hadirin.
“Seingat saya empat kali mengulang, ternyata delapan kali,” timpal Jokowi sambil tertawa geli.
Suasana menjadi hangat sekaligus haru. Jokowi mengungkapkan bahwa Jambrung bukan hanya teman kuliah biasa, tetapi sahabat dekat yang selalu berjalan bersamanya ke mana pun. Ia mengingat betul perjuangan mereka sebagai mahasiswa kehutanan yang akrab dengan sepatu bot, peta, dan hutan tropis.
“Beliau ini teman dekat saya, ke mana-mana dengan saya. Jadi saya ingat betul. Nah, kalau yang diragukan Pak Jambrung itu boleh, karena matematikanya mengulang. Saya? Nggak pernah!” katanya disambut tepuk tangan meriah.
Jokowi memanfaatkan momen reuni bukan hanya untuk nostalgia, namun juga untuk menyampaikan pesan moral. Ia mengingatkan bahwa pendidikan adalah fondasi penting dalam membangun bangsa.
Integritas seseorang tidak ditentukan oleh fitnah atau isu palsu, melainkan oleh kerja keras dan bukti nyata.
“Saya ini kuliah susah-susah seperti teman-teman. Tapi ya lulus semua. Lulus. Enggak pernah mengulang,” ujarnya tegas.
Dengan gaya khas yang sederhana dan menyentuh, Jokowi menunjukkan bahwa seorang pemimpin pun tetap manusia yang pernah tertawa, belajar, gagal, dan bangkit bersama sahabat-sahabat seperjuangan. (ef linangkung)
