
TUGUJOGJA – Gunungkidul mengalami rentetan gempa darat pada Kamis pagi, 17 Juli 2025. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga kali getaran dalam waktu yang berdekatan.
Namun, sebagian besar warga tidak merasakan guncangan yang muncul diam-diam ini.
BMKG merilis gempa pertama mengguncang pada pukul 06.54 WIB. Gempa itu berkekuatan Magnitudo 2.8. Pusat gempa berada di darat pada koordinat 7.97 Lintang Selatan dan 110.53 Bujur Timur.
Lokasinya berada sekitar 9 kilometer barat laut Kabupaten Gunungkidul dengan kedalaman hanya 5 kilometer.
Tidak berselang lama, gempa kedua datang pukul 07.02 WIB. BMKG mencatat gempa kedua memiliki Magnitudo 3.0.
Pusat gempa terdeteksi di darat pada koordinat 7.93 Lintang Selatan dan 110.49 Bujur Timur, sekitar 15 kilometer barat laut Gunungkidul, dengan kedalaman 10 kilometer.
Kemudian pukul 07.06 WIB, getaran ketiga menyusul. BMKG mencatat gempa ketiga ini memiliki Magnitudo 2.3.
Lokasi pusat gempa berada di antara wilayah Playen hingga Patuk, dua kecamatan padat aktivitas penduduk di Gunungkidul.
Meski terjadi tiga kali berturut-turut, banyak warga tidak merasakan guncangan tersebut.
Sri Sumarni, warga Ponjong, mengaku hanya merasakan getaran lemah. Ia mengatakan gempa terasa sangat pelan, bahkan tidak sempat membuatnya panik.
“Kerasa tapi lemah banget,” ujar Sri Sumarni.
Berbeda dengan Sri, Ahmad, warga Semanu, justru terbangun karena getaran tersebut. Ahmad mengaku sedang rebahan di kasur saat gempa mengguncang.
“Aku baru di kasur, langsung bangun karena kasur kayak digeser pelan,” katanya.
Fenomena gempa darat di Gunungkidul pagi ini menunjukkan aktivitas sesar lokal yang kerap mengguncang wilayah selatan DIY.
BMKG memastikan gempa-gempa tersebut tidak berpotensi tsunami karena terjadi di darat dengan magnitudo relatif kecil.
Hingga berita ini diturunkan, BMKG belum merilis analisis resmi penyebab gempa. Namun, masyarakat tetap diminta waspada dan memastikan struktur bangunan di rumah masing-masing cukup aman menghadapi potensi gempa susulan.