
Sebanyak 46 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Yogyakarta memanfaatkan ajang pameran “The LoksTop #4” di Plaza Malioboro sebagai langkah strategis untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Acara ini berlangsung pada 16–17 Mei 2025 di Atrium Mall tersebut dan menjadi salah satu upaya konkret mempromosikan produk unggulan lokal, dari fesyen, kuliner, hingga kerajinan.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo, menyampaikan bahwa pameran ini mengusung semangat “Bumiku Lestari, UKM Berseri”, dengan menekankan isu lingkungan dan keberlanjutan dalam praktik usaha kecil.
“Lebih dari 100 UMKM kami kurasi, yang layak dan pas untuk dipromosikan pada pameran ada 46 UMKM,” jelas Tri Karyadi.
Ia menambahkan, pameran juga menjadi momentum peluncuran dua gerai permanen untuk produk UMKM di Plaza Malioboro, yaitu gerai Home Business Camp (HBC) untuk wirausaha muda usia 18–30 tahun di lantai 1, dan gerai Karang Mitra Usaha (Kamu) untuk pelaku usaha di atas usia 30 tahun di lantai 2.
Kedua gerai ini akan menjadi wadah promosi selama satu tahun ke depan, yang diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar UMKM Kota Yogya secara berkelanjutan.
Dalam pameran ini, lima UMKM turut mengangkat isu pengolahan sampah menjadi produk bernilai jual tinggi. “Kota Yogyakarta punya pelaku UMKM yang mampu mengolah sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi. Seperti MRIARTO 24 Kerajinan PVC, J Craft dan Dwi Perca berupa fesyen serta kerajinan kain perca, Sri JT produk ecoprint, serta Wayang Uwuh yaitu kerajinan wayang dari barang bekas,” terang Tri.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM lokal.
“Melalui pameran ini tentu kita harapkan bisa meningkatkan kapasitas dan akses pasar produk UMKM Kota Yogyakarta. Sehingga juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.