
TUGUJOGJA – Penemuan mayat bayi perempuan dalam kondisi mengenaskan menggegerkan warga Dusun Muron, Padukuhan Nayan, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman, Jumat, 25 Juli 2025 sore.
Warga mendapati jenazah itu tertimbun tanah, terbungkus kain hitam dalam ember putih, dan dibalut karung putih. Penemuan ini memunculkan gelombang emosi, kengerian, dan tanya yang belum terjawab di tengah masyarakat.
Kronologi Penemuan oleh Warga
Pukul 17.00 WIB, Septiati (61), seorang buruh warga RT 05 RW 26 Muron, menemukan karung mencurigakan saat mengunjungi kembali kebunnya. Empat hari sebelumnya, ia sempat menggali tanah untuk memanen ubi di lokasi yang sama.
Kala itu, ia membiarkan galian terbuka karena berencana melanjutkan panen di hari lain. Namun, ketika ia kembali, ia melihat galian itu telah tertimbun rapi, seolah ada seseorang yang dengan sengaja menyembunyikan sesuatu.
Kecurigaan mendorong Septiati menggali kembali tanah tersebut. Ia menarik karung putih dari dalam tanah.
Bersama dua saksi lain, Wiji S (78) dan Sagino (54), mereka membuka karung itu dengan tangan gemetar. Isinya mengejutkan: mayat bayi perempuan, terbungkus kain hitam, telah membusuk, tubuhnya dipenuhi belatung.
Evakuasi Jasad dan Proses Penyelidikan
Ketiganya segera melaporkan temuan itu kepada Ketua RT 05, yang kemudian menghubungi piket Polsek Depok Timur. Dalam waktu singkat, aparat kepolisian dan relawan PMI merapat ke lokasi kejadian. Polisi memasang garis pembatas, warga menyalakan lampu penerangan darurat, dan suasana mendadak berubah mencekam.
Pukul 18.30 WIB, tim Inafis Polresta Sleman yang dipimpin Aiptu Aris Yunianto tiba dan memulai proses identifikasi forensik. Mereka meneliti tubuh mungil yang tak bernyawa itu dengan saksama. Bau menyengat dan kondisi tubuh yang membusuk menunjukkan bayi itu telah meninggal lebih dari satu hari sebelumnya.
Pukul 19.30 WIB, PMI Kabupaten Sleman yang dipimpin Bapak Murtiyono mengevakuasi jasad bayi ke rumah sakit menggunakan ambulans. Proses berjalan cepat, namun aura haru dan trauma masih menyelimuti warga sekitar.
AKP Salamun, Kasi Humas Polresta Sleman, membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya telah mengamankan lokasi dan mengumpulkan keterangan dari para saksi.
“Saat ini, tim sedang menelusuri kemungkinan siapa yang bertanggung jawab atas pembuangan bayi tersebut,” jelasnya kepada wartawan.
Hingga berita ini diturunkan, kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut motif dan pelaku pembuangan bayi. Aparat menduga kuat bayi itu hasil hubungan di luar pernikahan yang sengaja dibuang untuk menutupi aib.
Namun, polisi masih menunggu hasil autopsi dan tes DNA untuk melacak asal usul jasad bayi malang itu.