
TUGUJOGJA- Pemerintah Kota Yogyakarta terus menegaskan komitmennya dalam mewujudkan ketahanan pangan warga. Pemkot menggandeng Berbagi Bites Jogja (BBJ) Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk memperkuat Food Bank Lumbung Mataraman.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menegaskan bahwa Pemkot Yogyakarta memiliki semangat yang sama dengan BBJ UGM. Keduanya mengusung nilai gotong royong untuk memastikan semua warga memiliki akses pangan yang layak dan berkualitas.
Lumbung Mataraman Berkolaborasi dengan BBJ UGM
Ia mengenang awal diskusi dengan BBJ UGM pada April lalu yang berujung pada peluncuran Food Bank Lumbung Mataraman sebulan kemudian.
“Kami berdiskusi pertama kali bulan April, lalu sebulan setelahnya langsung launching. Konsep dan isu strategis BBJ UGM sejalan dengan Pemkot, yaitu memastikan masyarakat kurang mampu tetap memiliki ketahanan pangan,” tegasnya.
Pemkot Yogyakarta membuka pintu selebar-lebarnya bagi para donatur melalui kemitraan dengan BBJ UGM. Wawan menjelaskan, donatur berasal dari berbagai sektor seperti hotel, restoran, toko roti, dan usaha makanan lainnya. Para donatur menampung makanan berlebih untuk kemudian didistribusikan kepada lansia dan warga yang belum sejahtera.
Wawan mengungkapkan ada lebih dari seratus hotel dan restoran di Kota Yogyakarta yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bersedia menjadi donatur Food Bank Lumbung Mataraman.
Ia menilai tingginya kepedulian itu membuktikan bahwa banyak pihak siap membantu mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat.
“Lebih dari seratus hotel dan restoran bersedia membantu. Ini menunjukkan kepedulian mereka, ikut mewujudkan kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat Yogyakarta,” ujarnya.
Di sisi lain, Pembina BBJ UGM Agus Wahyudi menegaskan bahwa konsep food bank dan food rescue lahir dari keresahan atas food waste. Namun, menurutnya food bank membawa dampak sosial yang lebih besar bagi masyarakat.
Harapan atas Kolaborasi
Agus memaparkan selama satu tahun BBJ UGM berdiri, pihaknya telah menampung dan mendistribusikan sekitar 1,3 ton makanan kepada warga.
“Kami awalnya menyasar mahasiswa kurang mampu. Setelah Pemkot Yogyakarta hadir melalui Food Bank Lumbung Mataraman, dampak program ini semakin luas hingga menjangkau masyarakat di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman,” jelas Agus.
Agus berharap kemitraan BBJ UGM dan Pemkot Yogyakarta dapat terus berjalan dan semakin kuat. Ia ingin memastikan tidak ada seorang pun di Yogyakarta yang kesulitan mengakses makanan layak dan bergizi.
“Kami berterima kasih kepada para mahasiswa relawan BBJ UGM yang telah membantu mengelola dan mendistribusikan makanan kepada masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager Royal Ambarrukmo I Gede Sudjana sebagai salah satu donatur mengaku konsep food bank sangat bermanfaat. Menurutnya food bank menjawab masalah food waste dan sekaligus menjadi kegiatan charity yang berdampak langsung bagi warga membutuhkan.
“Food bank menjadi jawaban praktis dan berdampak nyata, khususnya bagi kami di sektor bisnis perhotelan dan restoran. Kemitraan ini sangat tepat karena manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat yang membutuhkan,” pungkasnya. (ef linangkung)