
Paguyuban Kusir Andong Yogyakarta menyambut positif gagasan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo yang mewacanakan penggunaan popok khusus (pampers) untuk kuda andong. Ketua paguyuban, Purwanto, menyatakan pihaknya siap mendukung dan menunggu penjelasan lebih lanjut terkait bentuk dan cara penggunaan popok tersebut.
“Yang pertama kami mengucapkan terima kasih. Yang kedua saya belum tahu gambarannya kayak apa. Apakah kantong kuda itu juga dinamakan pampers atau bagaimana gitu belum tahu gambarannya bentuknya apa yang disebut Pak Hasto. Yang jelas kita menyambut baik ide Bapak Wali Kota dan kita akan melihat konsepnya,” ujarnya saat dihubungi pada Sabtu (12/5/2025).
Meski belum pernah melihat bentuk pampers kuda seperti yang dimaksud, Purwanto menyampaikan bahwa selama ini para kusir andong sudah menerapkan sejumlah langkah untuk menjaga kebersihan Malioboro.
“Pada dasarnya di paguyuban kami itu sudah menerapkan aturan setiap andong harus membawa pewangi dan membawa air kegunaannya bilamana si kuda itu membuang kotoran, utamanya kencing, itu kita semprot pakai pewangi dan kita siram pakai air,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa di setiap lokasi cekungan andong tersedia keran air yang dapat digunakan untuk membersihkan tempat, termasuk saat kuda buang air. Selain itu, para kusir rutin melakukan kerja bakti di kawasan tersebut.
“Kita juga dari paguyuban melaksanakan kerja bakti. Pada dasarnya bukan melempar tanggung jawab, kita selalu berusaha untuk menjaga kebersihan Malioboro ini. Kita sudah berusaha maksimal,” ucapnya.
Terkait popok kuda, Purwanto mengingat kembali bahwa ide serupa pernah diwujudkan pada masa kepemimpinan Wali Kota Herry Zudianto. Saat itu, para kusir diberi kantong kotoran untuk ditempatkan di belakang kuda.
“Mungkin kalau kita tuh di paguyuban, dari Pak Herry Zudianto Wali Kota dulu, kita pernah diberi kantong kotoran kuda. Apa itu dinamakan pampers atau gimana, saya juga kurang tahu, tapi kita itu di setiap andong pasti ada kantong kotoran di belakang kuda,” katanya.
Paguyuban berharap bisa segera bertemu langsung dengan Wali Kota untuk mendiskusikan teknis penerapan ide ini lebih lanjut.
“Kita menyambut baik bagaimana nanti kita bisa tahu bentuknya kayak apa, terus cara menggunakannya. Nanti mungkin dalam suatu saat kita bisa bertemu dengan Bapak Wali Kota,” pungkas Purwanto.
Sebelumnya, gagasan popok andong muncul usai banyak wisatawan mengeluhkan bau tak sedap yang tercium di kawasan Malioboro, terutama saat libur Lebaran 2025. Setelah meninjau langsung, Wali Kota Hasto memastikan sumber bau tersebut berasal dari air kencing dan kotoran kuda andong, bukan dari manusia. Ia pun meminta Dinas terkait dan UPT Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta mencari solusi yang tepat.
“Saya sudah bilang sama dinas, sama UPT Malioboro, ini ‘pampers’-nya kuda harus diperbaiki. Saya mikirkan bagaimana ‘pampers’ kuda andong di Malioboro, ini penting ternyata,” tegasnya.