
Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan penanganan sampah pasca-libur Lebaran dapat diselesaikan dalam pekan ini. Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan hal tersebut dalam rapat koordinasi terbatas bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Balai Kota Yogyakarta, Selasa (8/4/2025).
Dalam pertemuan itu, Hasto meminta seluruh Lurah dan Mantri Pamong Praja meningkatkan pengawasan terhadap pembuangan sampah liar, mengingat volume sampah diperkirakan melonjak tajam usai libur panjang. Berdasarkan data terakhir, dari 45 kelurahan di Yogyakarta, 27 di antaranya masih ditemukan praktik buang sampah sembarangan, sedangkan 18 kelurahan dinyatakan bebas sampah liar.
Hasto juga menargetkan seluruh Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan depo sampah di kota bisa bersih dalam waktu dekat. “Kita targetkan minggu depan 45 depo dan TPS bersih dari sampah. Untuk minggu ini, saya berikan kesempatan untuk membersihkan depo kecil. Paling lambat tanggal 11 April 2025, seluruh depo dan TPS harus sudah bersih,” tegasnya.
Setelah tahap pembersihan rampung, pengelolaan akan beralih ke sistem pengelolaan sampah harian. Pemkot akan memantau langsung kesiapan fasilitas pembakaran sampah atau incinerator yang mampu menampung hingga 235 ton limbah. “Setiap incinerator kita cek kesiapannya, dengan kapasitas 235 ton. Sisa sampah akan kita bawa ke Bawuran. Saya optimis pengelolaan sampah bisa ditangani dengan baik,” ungkap Hasto.
Tak hanya fokus pada infrastruktur, Pemkot juga mengajak warga untuk berperan aktif dalam menjaga kebersihan dengan mengubah perilaku membuang sampah. “Saya kira tantangan kita yang paling penting adalah perubahan perilaku. Kami sudah memfasilitasi dengan jumlah penggerobak yang tersedia saat ini sudah cukup untuk melayani warga. Selain itu, tercatat ada 1.130 transporter berbasis wilayah kelurahan yang melayani 50.225 Kartu Keluarga di seluruh Kota Yogyakarta,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menyebutkan bahwa hingga saat ini terdapat 27 posko darurat sampah aktif untuk memantau dan mencegah pembuangan sampah sembunyi-sembunyi. “Untuk saat ini kami masih melakukan sosialisasi, namun dalam waktu dekat kami akan mempertegas pelarangan pembuangan sampah sembarangan dengan memaksimalkan fungsi posko darurat,” ujarnya.
Senada, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Agus Tri Haryono, mencatat bahwa terjadi lonjakan volume sampah hingga 20 persen selama libur Lebaran. Namun per 7 April 2025, sebagian besar TPS telah dalam kondisi kosong. “TPS Sagan, Pasar Sore, Depokan Kotagede sudah dibongkar. Kami menargetkan seluruh TPS akan ditutup secara permanen hingga akhir April ini. Ke depan, pengelolaan sampah akan sepenuhnya berbasis depo,” katanya.
Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot untuk menciptakan lingkungan kota yang bersih dan sehat, sekaligus memperkuat tata kelola sampah secara berkelanjutan dari hulu hingga hilir.